Malaka – Anggaran Dana Desa Lakulo Kecematan Weliman  Kabupaten Malaka tahun 2020 sebesar Rp198.000.000 disalurkan ke 110 warga  masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) covid 19 senilai Rp.600.000/bulan selama 3 bulan, sesuai aturan pemerintah desa yang dikeluarkan oleh Kementrian.

Kepala Desa Mikhael Seran Fahik saat di temui deliknews, Senin, 27/4. “Penerapan  pembentukan panitia sampai dengan penetapan Anggaran Dana BLT covid 19 pada masyarakat pun berdasarkan aturan yang berlaku. Sehingga pendatan masyarakat yang layak penerima BLT itu dilakukan oleh Kepala Dusun dan RT sebanyak 110 KK. Menindak lanjut dari data yang diambil dari kepala Dusun dan RT masing melakukan Rapat Bersama melaui Musdes Desa” ujar Mikhael Seran Fahik

Lanjutnya, Untuk mengantisipasi bahaya Virus pandemi Covid19, maka kami membangun lima posko SATGAS di setiap cabang jalan yang mau masuk ke wilayah Desa. Selanjutnya menyalurkan atau membagi APD berupa Masker sebanyak 500 pices pada warga masyarakat desa  seminggu yang lalu.

Masih menurutnya, untuk ODP diwilayah Desa Lakulo belum ada satu pun karena sudah dihimbaukan pada warga masyarakat maupun anak-anak yang masih mengeyam dibangku kuliah dikota Propisi NTT. Sedangkan warga yang ada diluar kota  dihimbau tetap berdiam tempat atau tidak boleh datang.

Di tempat yang berbeda, salah satu tokoh masyarakat desa Lakulo, Dominikus Bria mengatakan, masyarakat yang tingkat ekonomi lemah diwilayah desa ini melebihi standar. Para penerima PKH dan PNS termasuk para pengusaha. Untuk penerima BLT covid 19 itu semuanya layak menerima dan Dana yang dianggarkan tidak sebanding  dengan jumlah masyarakat yang ekonomi lemah.

“Harapan pada pemerintah Kabupaten dan Propinsi sampai Pusat, agar Dana covid19 disalurkan secara merata pada masyarakat yang non PNS. Mengingat masyarakat penerima PKH pun masih tergolong dalam penghasilan yang minus. Untuk penyaluran dana pendemi Covid19 sekarang ini supaya dikawal secara intensif oleh pihak POLRI dan TNI. Sehingga penyaluran dana tersebut tepat pada sasaran” ujar Domi.

Elisabet Rika warga Desa menyampakan dirinya hidup menyendiri tanpa suami dan bergeliat sebagai petani. ” Saya tergantung dari hasil pertanian. Setelah Dana pandemi Covid19 disalurkan dari pihak pemerintah desa kepada masyarakat, saya merasa terbantu dengan dangan dana bantuan itu untuk belanja keperluan sehari hari. Semoga pandemi covid 19 ini cepat selesai” ujar Elisabet Rika.(dami/jat)