Bali – Sebagai anggota dewan jelas dekat dengan masyarakat. Belakangan ini pasca pandemi Covid-19, anggota terhormat ini disebut-sebut sedikit sekali terjun langsung ke tingkat bawah menyalurkan bantuan dan memberi sosialisasi pencegahan.
Banyak pengguna media sosial mempertanyakan akan keberadaan anggota dewan saat pandemi melanda negeri.
Bukan tidak ada, tapi tidak semarak pemilihan legeslatif. Ramai berteriak saat kampanye memberi janji dan harapan. Malah yang ramai dikabarkan adalah para politisi dan aktivis di media sosial, entah itu mengkritik atau tanda kutif mencoba cari panggung.
Wakil rakyat seolah tenggelam terkesan “mengkeb” saat pandemi melanda. Hanya sedikit bergema, mendekatkan empati terhadap rakyat. Berpartisipasi tergabung dalam garda penanggulangan. Kalaupun ada memberi bantuan, itu hanya dikatakan terhadap simpatisan saja. Bahkan, disinyalir bantuan diberikan tertuju kepada simpatisan yang sudah mampu.
Seperti akun Nyoman Ganeca memberi komentar dalam facebook. Sebagai masyarakat pada umumnya ia mempertanyakan “Anggota dpr yang terhormat ‘nak kije’ (kemana) ?” tanyanya dalam komentar campur bahasa Bali.
Keadaan senada juga ditanyakan akun bernama I Nengah Modes “Dimana anggota dewan yang mengaku sebagai garda terdepan?, kalau repid test ‘simalu nagih’ (pertama minta). Giliran ‘ngayah’ (bekerja tanpa pamerih), pecalang dan desa adat terdepan,” tulisnya.
Jelas pertanyaan ini mengundang jawaban pengguna facebook lain. Jawabannya pun cukup menggelitik, seperti yang disampaikan akun Bali Polos
” ‘Nu semedi, nunggu wangsit nuunang sembako’ (Masih semedi menunggu wangsit turunkan sembako)” terang Bali Polos.
Sementara akun lain bernama Nyoman Suarna cukup pedas ” ‘Mengkeb, men bo aman mare pesu ngaku pahlawan’ (Bersembunyi, kalau sudah aman baru keluar ngaku Pahlawan),” singgungnya.
Perlu diketahui di wilayah provinsi Bali tercatat kurang lebih ada 550 anggota dewan. Bayangkan, jika semua anggota dewan ini bergerak tentu sangat membatu warga di tengah pandemi. Apalagi disebut sebut ada anggaran dana berupa bantuan sosial di DPRD. Jelas bisa dimanfaatkan untuk meringankan beban warga di tengah kondisi sulit.