Malaka – Keterbatasan bagi warga masyarakat di daerah perbatasan untuk memiliki gadget (HP Android) dan ditambah lagi dengan sulitnya sinyal seluler dari provider telekomunikasi yang ada nggak memiliki cakupan sampai di daerah perbatasan RI – Timor Leste dan berdampak terhadap sistim cara pendaftaran siswa baru secara online di SMK Kobalima kabupaten Malaka.
Pandemi covid-19 berdampak terhadap aktifitas masyarakat sampai sekarang ini. Sementara ini dunia pendidikan memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 bagi siswa baru yang naik ke jenjang lebih tinggi.
Salah satu sekolah SMK Negeri Kobalima kabupaten Malaka membuka pendaftaran dengan sistem offline. Pendaftaran penerimaan siswa baru diumumkan di sekolah SMP setempat, pembukaan dimulai tanggal 8 sampai dengan 30 Juni 2020 lalu. Pendaftaran mulai pukul 08.00 sampai dengan 12.00 wita di SMK Negeri Kobalima, Kecamatan Kobalima Kabupaten Malaka NTT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendaftaran penerimaan peserta siswa baru ke SMP setempat. Bagi siswa yang mendaftarkan diri datang ke sekolah SMK Negeri Kobalima dengan membawa bukti surat tanda kelulusan UN/US, Fotocoppy KK, Foto coppy, KTP Orang Tua, Foto Coppy Kartu KIP bila ada, Foto Coppy Akta Lahir.
Kepala sekolah SMK Negeri Kobalima, Agustinus Manek, S.Pd saat ditemui deliknews di ruang kerjanya, Kamis (16/7) mengatakan di SMK Negeri Kobalima, saat pendafataran peserta anak didik siswa baru dengan sitem offline. Karena pendaftaran dengan sistem offline, karena sekolah kami di daerah yang di perbatasan sinyal sangat sulit. Kendala yang lainnya masyarakat pada umumnya tidak mempunyai Gatged (HP) Android.
“Penerapan pendidikan dalam pelajaran di daerah zona hijau dengan bertatap muka. Penerapan bertatap muka, berdasarkan 4 kritiria. Pertama, siswa dari daerah zona hijau, yakni Kabupaten Malaka. Kedua, mendapat ijin dari ketua Gugus Protokoler Kesehatan Pemda Malaka, Bupati selaku Ketua Gugus tugas Kesehatan covid-19. Ketiga, setiap siswa dan guru harus memakai masker, mencuci tangan dan mengecek setiap hari sebelum masuk ruang belajar dengan termometer suhu badan, termasuk sekolah harus selalu bersih” Ujar Agustinus Manek, S.Pd.
Lanjut, sistem pendidikan bertatap muka dengan mengunakan sistem sif. Didalam 1 Rombel ada 18 siswa, bila lebih dari 18 siswa ditambah 1 Rombel, guna mematuhi protoker kesehatan.
Sebelum melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dimulai dari pihak sekolah akan menyampaikan pada orang tua murid, dari rumah ke rumah. Itupun kalau orang tua itu setuju masuk sekolah. Jika orang tua tidak setuju, dari pihak sekolah tidak bisa memaksa.
Saya selalu kepala sekolah SMK Negeri Kobalima sangat berharap pada orang tua murid SMKN Kobalima bisa memahami dengan kondisi covid-19 seperti sekarang ini dan supaya mendukung anak-anaknya untuk tetap bersemangat bersekolah, pungkasnya. (Dami Atok)