Kupang – menjajagi peluang usaha di bidang pertanian, pengurus KBPPAL (Keluarga Besar Putra Putri Angkatan Laut) NTT melakukan diskusi peluang usaha tanaman Kelor dengan management Kyara’s Kelor di pantai kota Kupang, Sabtu 5/9/2020.
Peluang usaha untuk tanaman Kelor yang masih terbuka bagi masyarakat di daratan Pulau Timor perlu sentuhan dari berbagai pihak.
Untuk menindak lanjuti informasi dan membuka usaha di bidang pertanian khususnya tanaman Kelor , pengurus KBPPAL NTT mengadakan diskusi dengan pihak management Kyara’s Kelor yang di wakili Jufry.
Ketua KBPPAL NTT Dr. Ir. Semuel Littik, M.Sc, M.M. mengatakan niat KBPPAL NTT untuk ikut menggerakkan dan memperluas jaringan komunitas yang terlibat dalam industri tepung kelor dan produk-produk olahannya di Provinsi NTT.
“Kyara’s Kelor membangun bisnis pangan berbasis daun kelor di Nusa Tenggara Timur. Menurut bapak Djufry, bisnis tepung daun kelor telah diusahakan oleh Kyara’s Kelor sejak tahun 2016 di NTT. Akan tetapi, perkembangannya baru mulai pesat sejak tahun 2019 yang lalu. Faktor penggerak utama bisnis ini adalah penyatuan potensi berbagai pihak yang terkait” ujar Dr. Ir. Semuel Littik, M.Sc, M.M.
Lanjutnya, untuk ikut menggerakkan dan memperluas jaringan komunitas yang terlibat dalam industri tepung kelor dan produk-produk olahannya di Provinsi NTT. Kehadiran berbagai organisasi massa dan media massa dibutuhkan untuk menghubungkan antara pebisnis, pemerintah dan komunitas.
Bahkan Bendahara KBPPAL NTT, Elsye Medi, A.Md.Kep., telah terlibat dalam jaringan bisnis Kyara’s Kelor yang dapat ditularkan kepada keluarga TNI AL di NTT, bahkan masyarakat luas, pungkasnya.
Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua 1 KBPPAL NTT, Dessy Pello, S.Pd.,M.Pd. mengharapkan gagasan kerjasama antara KBPPAL NTT dan Kyara’s Kelor dapat dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Management Kyara’s Kelor menyambut baik niat kerjasama. Kedua pihak akan melakukan koordinasi untuk menjadi rantai penghubung bagi semua pihak yang terkait dengan bisnis tepung kelor dan program-program penguatan masyarakat lainnya” ujar Dessy Pello, S.Pd.,M.Pd.
Sedangkan dari pihak management Kyara’s Kelor, Jufry mengatakan kami sangat menyambut baik dengan pertemuan dari rekan-rekan pengurus KBPPAL NTT. Untuk menjajagi kerja sama di bidang tanaman pohon kelor.
“Untuk potensi kelor NTT bisa di export,sangat terbuka luas,kelor NTT mengandung nutrisi dan berbagai kandungan gizi lainnya, sehingga menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan. Pasar export potensial ke timur tengah. Permintaan dunia terhadap kelor sangat tinggi. Sementara pasokan kelor untuk pasaran dunia sekarang 80 persen berasal dari India” ungkap Jufry.
Kelor bisa di olah jadi tepung kelor, produk kosmetik dan lain sebagainya yang merupakan produk turunan dari kelor tersebut dapat dilakukan di NTT, pungkasnya. (jat)
Tinggalkan Balasan