Palangka Raya – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Palangka Raya mengadakan lomba musik etnik Pedalaman untuk tingkat Umum dan SLTA se-Kota Palangka Raya yang dilaksanakan di gedung pertunjukan UPT. Taman Budaya, jln Temanggung Tilung XIII Palangka Raya, Sabtu (31/10/2020) malam.
Suku Dayak tidak hanya terkenal dengan tariannya yang mendunia, musik Etniknya pun tidak kalah bagusnya. Sayangnya sekarang ini, musik etnik pedalamana sangat jarang diperdengarkan, terlebih bagi anak muda yang lebih menyukai musik modern seperti Pop ataupun sejenisnya. Musik etnik Dayak terkesan kuno dan ketinggalan zaman, mungkin itu yang terlintas di benak sebagian anak muda saat ini saat mendengarkan musik etnik Dayak.
Lomba musik etnik pedalaman tahun 2020 yang di selenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Palangka Raya, di ikuti oleh 10 peserta, dimana 3 peserta di kategori tingkat SLTA dan 7 peserta di kategori Umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari pantauan awak media di lokasi lomba, animo masyarakat cukup antusias sebagai sarana hiburan terlebih di tengah musim pandemi-19 seperti sekarang. Pagelaran seni dan Budaya sangat jarang dilaksanakan akhir akhir ini di kota Palangka Raya. Dengan even lomba musik etnik ini terlihat banyaknya masyarakat yang memadati lokasi perlombaan dan didominasi oleh anak muda.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalteng, Dr.Guntur Talajan, S.H, M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diadakannya lomba musik etnik, sebagai salah satu cara agar anak muda turut ikut serta dalam melestarikan kebudayaan melalui musikalisasi etnik. Dengan melalui lomba ini juga beliau berharap generasi muda tidak mudah untuk melupakan jati diri dan kebudayaannya sebagai ciri khas Dayak.
Kepala UPT Taman Budaya, Suraji, S.H, M.AP ketika dimintai keterangan disela kegiatan tersebut mengatakan kami memberikan kesempatan sama generasi muda sebagai wadah kepada anak muda agar menjadi generasi penerus budaya.
“Dengan even lomba musik etnik pedalaman agar generasi muda dapat menghayati serta menekuni bidang musik etnik pedalaman. Melalui seni budaya musik etnik pedalaman ini juga sebagai sarana untuk mempersatukan segenap elemen di Kalteng” ujar Suraji, S.H, M.AP.
Sasaran utama dalam pelestarian seni dan budaya Kalteng ditangan mereka keberlanjutan seni budaya diwariskan untuk terus dipertahankan. Lomba adalah salah satu upaya dan dukungan yang bisa diberikan pemerintah dalam memacu perkembangan seni budaya di Kalteng, pungkasnya.
Selama pagelaran musik etnik pedalaman, penampilan seluruh peserta dan para penonton tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap mengunakan masker serta menjaga jarak selama even.(Margaret)