Mewaspadai Manuver KKSB Papua Jelang HUT 1 Desember

- Pewarta

Sabtu, 7 November 2020 - 14:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Rebecca Marian

Jelang ulang tahun OPM tanggal 1 Desember, masyarakat Papua diminta untuk terus waspada, karena biasanya KKSB turun gunung. Kelompok separatis ini ingin mengajak warga untuk ikut memberontak. Bagi yang menolak, maka mereka mengancam dengan senjata tajam. Pengamanan di Intan Jaya, Mimika dan wilayah lain diketatkan.

Permasalahan keamanan di Papua terjadi karena hadirnya kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang ngotot ingin memberontak. Mereka selama ini bersembunyi dari kejaran aparat dan memilih gunung yang masih sepi. Keberadaan KKSB meresahkan karena mereka sering memaksakan pendapat kepada warga sipil dan memamerkan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebentar lagi ulang tahun organisasi Papua merdeka (OPM), yakni tanggal 1 desember. Menurut tradisi, tiap tanggal tersebut KKSB akan turun gunung dan muncul di muka publik. Tujuannya agar mengajak masyarakat agar memerdekakan Papua. Mereka kukuh ingin lepas dari Indonesia dan mendirikan OPM sejak tahun 1965.

Keberadaan mereka tentu meresahkan warga. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan pihaknya memperketat pengamanan di seluruh wilayah Bumi Cendrawasih. Tak hanya di wilayah Mimika, namun juga tempat lain. Seperti Jayapura dan Merauke. Jumlah aparat yang ditugaskan akan ditambah, agar tidak ada lagi kekacauan tanggal 1 desember.

Pengamanan diperketat agar tidak ada pertumpahan darah. Karena KKSB makin ngawur dengan menembak aparat yang bertugas, seperti yang pernah mereka lakukan di Sugapa, Intan Jaya. Karena mereka merasa polisi adalah wakil dari pemerintah Indonesia, sehingga nekat melontarkan pelor.

KKSB adalah kelompok separatis yang berdiri karena kontra dengan hasil pepera (penentuan pendapat rakyat). Mereka tak mau bergabung dengan Indonesia. Walau sudah puluhan tahun bergerilya, tapi sekarang tetap menebarkan teror lewat media sosial. Bahkan salah satu anggota mereka memprovokasi jika KKSB tidak ‘berjuang’, ras melanesia akan dihancurkan.

Tuduhan itu tentu salah besar karena pemerintahan Presiden Jokowi tidak pernah melakukan rasisme dan memakai isu SARA. Mungkin mereka tak merasakan perbedaan antar pemerintah sekarang dengan orde baru, karena terlalu lama bermukim di gunung dan hutan. Saat ini Papua sudah maju berkat otonomi khusus, dan KKSB malah menolaknya.

Permasalahan KKSB memang pelik. Mereka licik dengan merekrut anggota baru dari anak remaja yang putus sekolah. Para ABG itu dipengaruhi agar mau masuk jadi kader baru KKSB, dengan banyak iming-iming. Sementara remaja yang masih labil merasa jadi anggota kelompok tersebut adalah hal yang keren karena jadi gagah dan bisa menenteng senjata tajam.

Dari mana KKSB mendapat senapan dan senjata tajam lain? Ternyata mereka bisa dengan mudah mendapatkannya di jaringan penjualan senjata pada black market. Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni menyebut jika di wilayahnya, KKSB bisa membeli senjata dengan mudah. Ia langsung mengecam dan meminta bantuan polisi dan tentara untuk membongkar kasus ini.

Natalis menyatakan ada kongkalingkong antara anggota KKSB dengan pengurus desa di wilayah Intan Jaya. Mereka menyalahgunakan dana desa dari pemerintah, lalu membeli senjata untuk KKSB. Walau pengurus desa mengaku hanya diancam oleh anggota separatis tersebut, namun tetap saja ia melanggar peraturan, karena melakukan korupsi.

Dana desa ditransfer melalui rekening pribadi dan uang untuk membeli senjata juga diberikan via transfer Bank. Sehingga agak susah untuk menelusurinya. Maka perlu adanya kerja sama dari pengurus desa dan pihak Bank, agar tidak ada kasus yang terulang. Jangan sampai pengurus desa kehilangan jabatannya karena dianggap memihak KKSB.

Warga Papua diminta untuk jangan terpengaruh atas provokasi KKSB. Jangan pula mau diprovokasi untuk bergabung, karena mereka kaum separatis.Aparat juga meningkatkan keamanan di Papua jelang 1 desember, agar keadaan di Bumi Cenderawasih selalu aman dan damai.

Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

Berita Terkait

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung
BPK Temukan Indikasi Kerugian Besar Biaya Angkut Pengadaan Minyak Mentah
Audit Kemendesa PDTT, BPK Temukan Belanja Fullboard Tidak Diyakini Rp1,8 Miliar
Dugaan Perjalanan Dinas Kemendikbudristek Tanpa Bukti Riil Rp20 Miliar, Termasuk Ditjen Diktiristek Rp15 Miliar
BPK: Pengadaan Jasa Konsultan di Kemenko Perekonomian Rp3 Miliar Tidak Sesuai Ketentuan, Mengarah Kepada yang Akan Dipilih
Kasus LNG Belum Usai, KPK Diminta Periksa Pengadaan Minyak Mentah dan Kilang Pertamina yang Sudah Diungkap BPK
Dugaan Aset Kemendikbud Triliunan Rupiah Dikuasai dan Dijual Pihak Ketiga Tanpa Izin Hingga Jadi Perumahan
PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar

Berita Terkait

Rabu, 27 September 2023 - 18:38 WIB

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Rabu, 27 September 2023 - 11:48 WIB

Audit Kemendesa PDTT, BPK Temukan Belanja Fullboard Tidak Diyakini Rp1,8 Miliar

Selasa, 26 September 2023 - 20:32 WIB

Dugaan Perjalanan Dinas Kemendikbudristek Tanpa Bukti Riil Rp20 Miliar, Termasuk Ditjen Diktiristek Rp15 Miliar

Selasa, 26 September 2023 - 15:31 WIB

BPK: Pengadaan Jasa Konsultan di Kemenko Perekonomian Rp3 Miliar Tidak Sesuai Ketentuan, Mengarah Kepada yang Akan Dipilih

Senin, 25 September 2023 - 21:02 WIB

Kasus LNG Belum Usai, KPK Diminta Periksa Pengadaan Minyak Mentah dan Kilang Pertamina yang Sudah Diungkap BPK

Minggu, 24 September 2023 - 19:33 WIB

Dugaan Aset Kemendikbud Triliunan Rupiah Dikuasai dan Dijual Pihak Ketiga Tanpa Izin Hingga Jadi Perumahan

Minggu, 24 September 2023 - 08:55 WIB

PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar

Sabtu, 23 September 2023 - 21:49 WIB

Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun

Berita Terbaru

Regional

Tim Tabur Kejari Surabaya Tangkap Salim Lays di Balikpapan

Rabu, 27 Sep 2023 - 23:12 WIB

Regional

Sat Lantas Polres Nias Selatan Rutin Gatur Pagi

Rabu, 27 Sep 2023 - 18:58 WIB

Ilustrasi Menara BTS

Jakarta

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Rabu, 27 Sep 2023 - 18:38 WIB

Regional

Propam Polres Nias Selatan Mendadak Gelar Gaktibplin

Rabu, 27 Sep 2023 - 18:23 WIB