Lumbung Pangan Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

- Editorial Staff

Minggu, 8 November 2020 - 20:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Edi Jatmiko

Lapangan pekerjaan di Pedesaan tentu tidak sebanyak yang ada di perkotaan, meski demikian lumbung pangan yang dicanangkan oleh pemerintah berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan.
Lumbung pangan merupakan lembaga cadangan pangan di darah pedesaan yang memiliki peran dalam mengatasi kerawanan pangan di daerah perdesaan.

Tujuan utama dari pengembangan kawasan lumbung pangan nasional ini antara lain , menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan, menjaga kelestarian lingkungan (moratorium penebangan hutan) dan pelibatan masyarakat dalam merevitalisasi perekonomian lokal/desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program ini rencananya akan mejadi penerapan teknologi pertanian dengan mengakomodasi kelompok tani untuk menggarap lahan seluas 100 hektar dan 1.000 – 10.000 hektar untuk gabungan kelompok tani.

Korporasi petani akan menjadi basis pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah, ini yang akan dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.

Progam food estate ini merupakan upaya mewujudkan ketahanan pangan dengan meningkatkan produktifitas di luar pulau jawa.
Proyek ini juga akan mengoptimalkan rawa-rawa agar menjadi lahan pertanian yang produktif. Yakni dengan penerapan sentuhan teknologi pertanian modern dan menjadi lahan percontohan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, program yang telah masuk dalam program strategis nasional dalam APBN ini memiliki salah satu harapan agar nantinya para petani tidak lagi menjual gabah secara murah. Artinya semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik.

Program ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional.
Syahrul menuturkan, pengembangan kawasan food estate di Kalteng dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif, untuk meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP).

Semua itu dalam bentuk hilirisasi dan semua industrinya harus dirancang dengan baik. Pengembangan lahan food estate ini merupakan model percontohan, sehingga di dalamnya kita harus kembangkan korporasi dalam kelompok yang besar.

Saat ini khususnya pada masa pandemi Covid-19, sektor pertanian mampu memberikan pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen pada kuartal II. Oleh karena itu diperlukan upaya khusus untuk tetap mempertahankan keamanan dan ketersediaan pangan, demi terciptanya kondisi masyarkat yang damai dan sejahtera.

Ia menandaskan, kita semua harus bekerja keras dan bekerja sama dilandasi dalam upaya penyediaan tambahan stok pangan nasional. Semoga wabah ini dapat segera berakhir dan aktifitas kembali normal, sehingga perekonomian masyarakat dapat kembali bangkit.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bahwa program food estate merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan.

Untuk itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 akan difokuskan untuk pemulihan ekonomi, revitalisasi sistem pangan nasional, pengembangan food estate, serta peningkatan produktifitas di luar pulau Jawa.

Sebelumnya, untuk memastikan dimulainya proyek lumbung pangan atau food estate, Presiden Joko Widodo mengunjungi Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Luas kawasan food estate di Kalteng mencapai 168.000 hektare.

Sebelumnya Jokowi mengatakan, bahwa di kawasan tersebut, pemupukan bisa menggunakan drone, dan untuk membajak sawah bisa menggunakan traktor apung, dimana dalam satu hari bisa merampungkan pekerjaan sampai 2 hektare lahan.

Jokowi menuturkan, pengembangan kawasan lumbung pangan yang digarap saat ini berskala besar, sehingga mekanisasi alat-alat modern sangat diperlukan. Selain itu, di kawasan yang sama akan dibuat pengembangan berbagai komoditas yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan.

Lumbung pangan ini nantinya akan mengkombinasikan sawah yang ditanam padi, kemudian dipinggirnya ditanam jeruk, bawang merah, kelapa. Sehingga yang diharapkan, nantinya petani tidak hanya menghasilkan padi, tetapi ada jeruk, kelapa dan yang lainnya.

Mantan Walikota Surakarta tersebut mengatakan, kombinasi-kombinasi model bisnis ini akan diterapkan di kawasan food estate sebagai tahapan percontohan, sehingga ke depan, jika upaya ini berhasil, maka akan direplikasi ke daerah lain.

Dengan adanya program lumbung pangan ini tentu besar harapan kita semua agar program tersebtu dapat dilaksanakan secara terukur dan berdampak langsung dengan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan UUD 1945.

Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

 

Berita Terkait

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Menjadi Saksi Pelantikan Kasad
Tak Main-Main, Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati
4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak di Kabupaten Nduga Dapat KPLB
Bentrok Masa Palestina vs Israel di Bitung, Kapolri Bereaksi
Menhan Prabowo Resmikan 12 Sumber Titik Air di Pamekasan Madura, Jawa Timur
KPK Bungkam, Kelanjutan Laporan Pengadaan Minyak dan Kilang Pertamina Diragukan Pasca Firli Bahuri Tersangka Pemerasan
Pertamina Ngaku Ada Kerjasama, KPK Terkesan Tutup Mata atas Laporan Pengadaan Minyak dan Kilang
5 Rekomendasi Sandal Crocs untuk Wanita

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 18:00 WIB

Sekda Padang Pariaman Ikut Diperiksa Kejari Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Mesin Cokelat

Senin, 27 November 2023 - 18:12 WIB

Temuan Rp1 Miliar Lebih, BPK Minta Mendagri Perintahkan Sekjen Beri Intruksi Pokja Lebih Teliti

Senin, 27 November 2023 - 17:06 WIB

Bukittinggi Terima Penghargaan dari OJK sebagai Kota Terbaik dalam Akses Keuangan

Senin, 27 November 2023 - 16:44 WIB

Sekda Kota Padang: ASN Harus Jadi Contoh Nyata, Bergabung dengan Bank Sampah

Senin, 27 November 2023 - 10:05 WIB

Kawasan Wisata Equator Bonjol Terlantar, Berlumut, Berumput, dan Bersampah

Minggu, 26 November 2023 - 09:14 WIB

Kombes Pol Hamka BNPB: Salah Besar yang Menyebut Sekda Pasaman Terlibat Proyek RTG Malampah

Sabtu, 25 November 2023 - 11:12 WIB

Kritik Pembebasan Tugas Sekda Pasaman, Dr. Zulfikri Toguan Sebut Menyesatkan, Keliru dan Potensi Abuse of Power

Jumat, 24 November 2023 - 22:17 WIB

Menyoal Novotel Bukittinggi, Ini Aturan yang Melarang Aset Daerah Dijadikan Jaminan Pinjaman

Berita Terbaru

Regional

Ahli Sebut Perkara PKPU Tidak Mengenal Nebis In Idem

Kamis, 30 Nov 2023 - 00:53 WIB

Foto: Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Sumber: Dok. Gerindra Bali.

Bali

Bali Solid, De Gadjah Optimis Pilpres Satu Putaran

Rabu, 29 Nov 2023 - 21:41 WIB