JAKARTA – Ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama yang dipimpin Ustadz Umam dari Pondok Pesantren Darul Iklhas Cipayung Jakarta Timur, benang gelasan Joksyn resmi dilempar ke pasaran, Sabtu (21/11/2020).
Dalam acara yang digelar sangat sederhana itu owner Gelasan Joksyn, Moch Sjah Nur Hidajat bertutur banyak terkait permainan tradisional layang-layang, mimpi menjadikannya sebagai bagian dari cabang olah raga hingga bisnis gelasan yang awalnya sekadar iseng.
“Merilis produk benang gelasan ini berawal dari rasa kecintaan saya terhadap layang-layang, termasuk ingin melestarikan permainan tradisional asli dari Indonesia,” terang Sjah Nur mengawali bincang-bincangnya dengan sejumlah awak media.
Lebih dari itu pria asal Karang Tengah Kota (Katengko) Ngawi Jawa Timur ini ingin mengajak kita untuk mengembalikan kebahagiaan masa kecil melalui permainan layang-layang.
“Yang masa kecilnya tidak bisa membeli benang gelasan, kinilah saatnya. Permainan layang-layang bukan hanya monopoli anak-anak, tapi orang dewasa pun tak ada salahnya,” urai dia.
Selain menghibur, lanjutnya, bermain layang-layang termasuk olahraga.
“Ini yang mungkin tidak disadari. Nah, kalau ke depan layang-layang, khususnya layangan aduan semakin banyak peminatnya, siapa tahu difasilitasi pemerintah hingga masuk dalam cabang olahraga yang bisa dipertandingkan,” papar Sjah Nur.
Menyoal bisnis barunya, bapak tiga anak ini memproduksi gelasan Joker Joksyn hanya untuk mengisi waktu luang. Awalnya hanya iseng. “Bukan mata pencaharian utama, tapi doakan agar niat baik ini mampu berjalan baik dan lancar,” pintanya.
Dalam produksinya, Sjah Nur sengaja menggandeng pengrajin legendaris Yudho Lee dari Bandung yang dikenal sebagai owner gelasan Joker Kites. Produk racikan Yudho Lee yang berkualitas menjadi alasan untuk meminangnya.
Untuk produksi awal, ada lima varian yang dilempar ke pasaran lokal maupun mancanegara seperti Brazil, Pakistan dan Brunei. Menariknya, Sjah Nur menyertakan nama-nama anaknya dalam produksi Gelasan Joksyn. Antara lain Joksyn Rupatanera, Joksyn The Hero dan Joksyn King Vero.
Dalam hal kuantitas, dia sengaja membatasinya. “Sekitar 1000 kelos dari lima varian siap edar perdana. Saya sengaja tidak menggeber produksi massal karena ingin mengedepankan kualitas,” pungkas Ketua Umum Laskar Ngawi ini.
Sementara itu dalam launching Gelasan Joksyn hadir para pemain layangan senior seperti Abi Kiki, Esa, Prima MM, Ozy, Adji hingga sahabat-sahabat Sjah Nur dari kota kelahirannya, Katengko Ngawi. Yudho Lee selaku partner kerjasama pun meluangkan waktunya untuk datang ke Jakarta.
Tinggalkan Balasan