Indonesia Mengalami Kemajuan Dalam Menangani Covid-19

- Editorial Staff

Selasa, 24 November 2020 - 02:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Derry Pranandia

Corona masih belum hilang dari Indonesia namun sudah ada kemajuan dalam mengatasinya. Jumlah pasien corona menurun dan tingkat penularannya mulai merendah. Progress positif ini menunjukkan kerja keras pemerintah, tim satgas covid, dan para tenaga kesehatan yang sudah bekerja keras dalam melawan corona.

Ada kabar positif di tengah pandemi covid-19, ketika 1 tower di RS Darurat Wisma Atlet kosong. Padahal dulu di sana sangat penuh dengan pasien dan bahkan ada yang ditolak. Namun kini perlahan surut. Kabar ini bagaikan air yang memberi kesejukan di gurun, karena berarti banyak pasien corona yang sembuh dan jumlah orang yang tertular berkurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Mayjen TNI dokter Tugas Ratmono, koordinator RS Darurat Wisma Atlet, memang ada tower yang kosong di sana. Jumlah pasien yang diisolasi masih cukup menempati tower nomor 5. Oktober lalu, jumlah pasien gejala ringan sedang adalah 44%, dan akhirnya turun jadi 36% hanya dalam waktu sebulan. Sementara orang tanpa gejala juga turun dar 23% ke 17%.

Penurunan jumlah pasien ini amat melegakan karena kurva corona akan segera melandai dan diharap penyakit ini benar-benar pergi dari Indonesia. Berarti kita sudah melewati puncak kurva alias masa kritis akibat banyak-banyaknya pasien covid-19. Hal ini menunjukkan kerja keras tenaga medis dan tim satgas covid yang bekerja sama melawan corona.

Dalam masa pandemi, para dokter dan tenaga kesehatan lain berani menghadapi pasien corona, padahal mereka sangat beresiko tinggi untuk tertular. Saat ini tercatat sudah ada 136 dokter yang syahid dan mengorbankan nyawanya demi keselamatan pasien. Mereka juga berkorban perasaan dengan menghindari kontak dengan keluarga, agar tak menularkan corona.

Saat jumlah pasien menurun, maka yang pihak lain yang juga diapresiasi adalah tim satgas covid. Mereka terjun langsung untuk menjemput OTG dan dibaw ke Rumah Sakit, serta juga beresiko tertular corona. Tim satgas memang bukan nakes tapi mereka sanagt sigap untuk membantu pelaksanaan tes rapid dan penelusuran (tracking) orang yang berkontak dengan OTG.

Meski jumlah pasien corona menurun dan sebentar lagi vaksin dibagikan oleh pemerintah, namun kita tidak boleh lengah sedetikpun. Jangan malah lupa pakai masker. Ingat pesan ibu untuk melaksanakan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Ditambah lagi menghindari kerumunan dan ruang penuh yang ber-AC, karena corona menular lewat udara.

Jangan malah teledor dan melepas masker seenaknya sendiri. Atau mengenakan masker medis berulang kali. Masyarakat perlu diedukasi lagi tentang jenis masker, karena masker bedah hanya sekali pakai. Sebelum membuangnya juga wajib disobek agar tak dipakai oleh orang lain.

Jangan pula pakai masker jenis scuba dan buff walau harganya sangat murah, karena 2 jenis ini tak efektif dalam menahan droplet. Selain itu, saat sudah pakai face shield tetap kenakan masker demi alasan keamanan. Waspada juga saat makan karena harus melepas masker, jadi hindari dine in di restoran untuk sementara waktu.

Menurunnya jumlah pasien corona adalah harapan baru dan kita semua berharap pandemi segera berakhir. Ketika vaksin sudah disuntikkan dan herd immunity berjalan, maka status darurat bisa dicabut. Sekolah akan dibuka lagi dan kehidupan berjalan normal kembali. kita patut bersyukur keadaan bisa pulih di masa adaptasi kebiasaan baru walau belum 100%.

Ketika makin sedikit orang yang terkena corona, maka kita wajib mengapresiasi para tenaga medis yang bagai berjuang di medan perang. Langkah lain untuk mengapresasi mereka adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan ingat pesan ibu untuk lakukan 3M. Semoga jumlah pasien benar-benar menurun jadi 0 dan pandemi yang mengerikan ini lekas berakhir.

Penulis adalah kontributor Milenial Muslim Bersatu Jakarta

Berita Terkait

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Menjadi Saksi Pelantikan Kasad
Tak Main-Main, Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati
4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak di Kabupaten Nduga Dapat KPLB
Bentrok Masa Palestina vs Israel di Bitung, Kapolri Bereaksi
Menhan Prabowo Resmikan 12 Sumber Titik Air di Pamekasan Madura, Jawa Timur
KPK Bungkam, Kelanjutan Laporan Pengadaan Minyak dan Kilang Pertamina Diragukan Pasca Firli Bahuri Tersangka Pemerasan
Pertamina Ngaku Ada Kerjasama, KPK Terkesan Tutup Mata atas Laporan Pengadaan Minyak dan Kilang
5 Rekomendasi Sandal Crocs untuk Wanita

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 18:00 WIB

Sekda Padang Pariaman Ikut Diperiksa Kejari Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Mesin Cokelat

Senin, 27 November 2023 - 18:12 WIB

Temuan Rp1 Miliar Lebih, BPK Minta Mendagri Perintahkan Sekjen Beri Intruksi Pokja Lebih Teliti

Senin, 27 November 2023 - 17:06 WIB

Bukittinggi Terima Penghargaan dari OJK sebagai Kota Terbaik dalam Akses Keuangan

Senin, 27 November 2023 - 16:44 WIB

Sekda Kota Padang: ASN Harus Jadi Contoh Nyata, Bergabung dengan Bank Sampah

Senin, 27 November 2023 - 10:05 WIB

Kawasan Wisata Equator Bonjol Terlantar, Berlumut, Berumput, dan Bersampah

Minggu, 26 November 2023 - 09:14 WIB

Kombes Pol Hamka BNPB: Salah Besar yang Menyebut Sekda Pasaman Terlibat Proyek RTG Malampah

Sabtu, 25 November 2023 - 11:12 WIB

Kritik Pembebasan Tugas Sekda Pasaman, Dr. Zulfikri Toguan Sebut Menyesatkan, Keliru dan Potensi Abuse of Power

Jumat, 24 November 2023 - 22:17 WIB

Menyoal Novotel Bukittinggi, Ini Aturan yang Melarang Aset Daerah Dijadikan Jaminan Pinjaman

Berita Terbaru

Regional

Ahli Sebut Perkara PKPU Tidak Mengenal Nebis In Idem

Kamis, 30 Nov 2023 - 00:53 WIB

Foto: Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Sumber: Dok. Gerindra Bali.

Bali

Bali Solid, De Gadjah Optimis Pilpres Satu Putaran

Rabu, 29 Nov 2023 - 21:41 WIB