Kerumunan Habib Rizieq Timbulkan Cluster Baru Covid-19

- Pewarta

Kamis, 26 November 2020 - 23:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Deka Prawira

Cluster covid-19 di Jakarta terbentuk lagi, dari 2 acara yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Hal ini miris karena memperlambat masa berakhirnya pandemi. Jumlah pasien corona makin bertambah dan masyarakat takut akan tertular dari OTG yang ternyata pernah menghadiri acara ceramah Habib Rizieq Shihab.

Sejak awal kehadiran massa yang menggerombol saat akan menyambut Habib Rizieq yang baru datang di Bandara Soekarno Hatta, ahli epidemiologi sudah memperingatkan tentang kemungkinan terbentuknya klaster corona baru. Namun sayang mereka tak mengindahkannya, dan melanjutkan pengawalan Habib Rizieq ke rumahnya di Petamburan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Habib Rizieq juga tidak berusaha membubarkan kerumunan tersebut. Ia malah sengaja mengundang 10.000 orang untuk datang ke pesta pernikahan putrinya. Juga menghadiri safari ceramah di Bogor dan beberapa tempat lain. Tingkahnya yang jelas melanggar protokol kesehatan membuat masyarakat makin geram.

Setelah 10 hari dari pesta pernikahan di kediaman Habib Rizieq, muncul cluster corona baru. Ada 30 orang di sana yang positif covid, yang sama. Sementara di kawasan Tebet ada 50 orang yang kena corona. Hasil ini didapatkan dari tes PCR secara acak. Hal ini dinyatakan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan, Budi Hidayat.

Munculnya cluster ini sudah diprediksi, setelah lurah Petamburan juga kena corona, beberapa hari setelah ia menghadiri pesta tersebut. Bahkan Habib Rizieq sendiri juga sakit sampai tidak bisa menerima tamu, namun belum dipastikan ia kena covid atau tidak, karena belum juga melaksanakan tes swab. Padahal mulai dari aparat sampai Gubernur Anies sudah merayunya untuk tes.

Budi Hidayat melanjutkan, masyarakat yang pernah hadir dalam kerumunan Habib Rizieq, baik di Petamburan, Tebet, maupun wilayah lain, segera isolasi mandiri. Akan lebih baik lagi jika mereka inisiatif untuk tes rapid atau swab, atau melapor ke tim satgas penanganan covid-19. Tes tersebut bisa dilaksanakan di RS atau Puskesmas terdekat.

Saat ini di wilayah Petamburan diadakan penyemprotan disinfektan massal oleh petugas. Penyemprotan tak hanya dilakukan di luar tapi sampai ke bagian dalam rumah. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan biayanya, karena digratiskan oleh pemerintah. Penyemprotan ini sebagai upaya mencegah penularan corona ke daerah lain.

Saat ada cluster corona baru, masyarakat yang menghadiri acara Habib Rizieq baru menyesal. Padahal sejak awal tim satgas, para nakes, dan ahli epidemiologi sudah memperingatkan untuk tidak berkerumun di masa pandemi. Namun mereka ngotot untuk menghadirinya dan nekat melanggar protokol kesehatan.

Jika sekarang mereka kena corona dan harus isolasi mandiri, maka akan sangat rugi, karena tidak bisa bekerja di luar rumah. Kalau gagal mengajukan cuti atau izin work from home, maka terpaksa mengundurkan diri. Sayang sekali gara-gara ngotot ingin bertemu Habib Rizieq sampai kehilangan mata pencaharian utama.

Kalau sudah begini, siapa mau bertanggung jawab? Apakah mau menuntut Habib Rizieq untuk membayar biaya pengobatan corona? Padahal Habib sendiri juga sakit parah. Kebanyakan orang bukannya evaluasi atas kesalahannya sendiri, namun malah menyalahkan pihak lain, termasuk pemerintah. Padahal sejak awal pemerintah dan tim satgas sudah melarang.

Hentikan saja kerumunan di mana-mana dan masyarakat diharap berkaca dari terbentuknya cluster corona baru ini. Jangan ada lagi yang nekat mengadakan pesta besar. Ingatlah bahwa di masa pandemi, undangan di acara akad nikah hanya maksimal 30 orang. Jangan sampai nekat melanggar dan malah kehilangan nyawa setelah kena corona.

Korban yang kena corona akibat kerumunan Habib Rizieq diharap sadar dan karantina mandiri sampai benar-benar sembuh. Rumah mereka juga harus disemprot disinfektan. Jangan ikuti tindakan beberapa orang di Petamburan yang tak mau disemprot oleh petugas.

Penulis adalah warganet tinggal di Tangerang

Berita Terkait

PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar
Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun
Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya
BKHM Kemendikbudristek Kelola Dana Peringatan HGN Tidak Sesuai Ketentuan
Heboh, BPK Temukan Dugaan Perjalanan Dinas Tanpa Bukti Riil Rp20 Miliar dan Fiktif Rp1,7 Miliar di Kemendikbudristek
Material Bongkar Aset TMII Diduga Dibawa Pihak Ketiga Tanpa Dihitung Nilainya, Sumbar Dapat Apa?
KPK Tetapkan 6 Tersangka Korupsi 2020, Sementara BPK Temukan Beragam Masalah Bansos Masa Risma 2021-2022
Banyak Kejanggalan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Penanganan Kasus di Pelantaran Kotim

Berita Terkait

Senin, 18 September 2023 - 11:45 WIB

Rekomendasi BPK Tak Tuntas, APH Diminta Periksa Bantuan Alsintan dan Benih Perkebunan di Sumbar

Minggu, 17 September 2023 - 19:53 WIB

Kepala SMKN se Kota Padang Bersatu Majukan Pendidikan: Dra. Sri Wirdani Diberi Penghormatan Pada Acara Perpisahan

Sabtu, 16 September 2023 - 18:54 WIB

Gubernur Sumbar Tanggapi Tindak Lanjut Audit BPK, Ini Deretan Temuan Tahun 2021 dan 2022

Sabtu, 16 September 2023 - 17:17 WIB

SMKN 1 Lubuk Sikaping Tingkatkan Kompetensi Siswa Melalui Program Guru Tamu

Jumat, 15 September 2023 - 21:10 WIB

Dukungan Kadisdik Barlius Kunci Sumbar Sukses Raih 9 Medali di O2SN 2023

Rabu, 13 September 2023 - 18:22 WIB

BPJN Sumbar Soal Minta Sumbangan di Jalan Rusak dan Proyek Jembatan: Tidak Ada Hubungan dengan Kami

Rabu, 13 September 2023 - 18:15 WIB

Aktivitas Minta Sumbangan di Proyek Jembatan dan Jalan Rusak Lintas Sumut – Padang Buat Kesal Pengendara

Rabu, 13 September 2023 - 10:40 WIB

Inovatif Sekda Kota Padang untuk Pengelolaan Keuangan Daerah

Berita Terbaru

Regional

Sat Reskrim Polres Nisel Ringkus Pelaku Perampokan

Sabtu, 23 Sep 2023 - 16:48 WIB