Mendukung Aparat Keamanan Menindak Tegas OPM

- Pewarta

Jumat, 27 November 2020 - 20:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sabby Kosay

Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka yang biasa diperingati pada 1 Desember mendatang, Polri Bakal menggelar Patroli besar-besaran. Masyarakat Papua pun mendukung upaya tersebut sebagai bentuk pencegahan aksi brutal OPM jelang ulang tahunnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dalam menjaga keamanan di Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Polri juga akan menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh agama, masyarakat dan suku dengan tujuan membuat situasi keamanan tetap kondusif.

Dirinya tidak merinci berapa banyak personel yang dilibatkan dalam patroli keamanan jelang peringatan ulang tahun OPM. Dirinya hanya berharap agar situasi tetap kondusif di Papua. Sehingga tidak ada yang berusaha melaksanakan acara-acara yang memperingati 1 Desember yang merupakan HUT OPM.

OPM sendiri merupakan organisasi yang dipelopori oleh sejumlah tokoh Papua. Mereka ingin agar Papua mendapatkan kemerdekaan dan menjadi negara sendiri untuk berpisah dari NKRI.

Selama ini, OPM kerap terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan seperti TNI/Polri di Papua. Hal ini-pun menyebabkan beberapa warga Papua menjadi korban. Aksi seperti ini juga sudah berlangsung bertahun-tahun.

Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) melalui laporannya yang berjudul The Current Status of the Papuan Pro-Independence Movement pada tahun 2015 lalu menyebutkan bahwa tidak sedikit kelompok pecahan OPM yang berbasis di luar negeri seperti di Pasifik, Amerika Serikat dan Eropa.

Organisasi tersebut memiliki upaya dalam menghimpun dukungaan internasional untuk kemerdekaan Papua. Dimana salah satunya adalah West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyatakan, pembantaian demi pembantaian terhadap anggota TNI, Polri dan masyarakat sipil terus terjadi di Papua yang diduga merupakan ulah dari kelompok separatis OPM.

Neta menilai, kondisi ini tentu memprihatinkan bagi bangsa Indonesia, dia menuturkan bahwa di Papua tentara dan pendeta dibunuh serta TNI ditantang perang oleh kelompok teroris Papua.

Dirinya pun berharap agar pemerintah segera mengambil sikap tegas dan segera mengirimkan Densus 88 yang diback up oleh TNI antiteror.

Menurutnya, sikap tegas yang terukur diperlukan agar para teroris tidak bersikap seenaknya dan semena-mena terhadap masyarakat Papua maupun TNI/Polri.

Oleh karena itu, persoalan di Papua haruslah dipandang secara serius. Munculnya kelompok separatis menggunakan media sosial untuk melancarkan aksi perlu diwaspadai. Sehingga kita perlu hati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan kemerdekaan Papua.

Menurut Letjen TNI Joni Supriyanto, narasi yang harus ditampilkan melawan propaganda adalah tentang kinerja pemerintah yang terus memajukan tanah Papua, baik dari bidang fisik maupun sumber daya manusia.

Ia juga menegaskan, untuk menjaga Papua agar tidak memisahkan diri dengan NKRI merupakan tugas semua pihak. Karenanya, masalah Papua tidak bisa hanya diselesaikan oleh TNI tapi harus bersama-sama.

Dalam, menghadapi kelompok OPM yang kembali berulah, pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini menilai sudah waktunya TNI diberikan peran operasi dalam Undang-undang (UU). Connie menilai, tindakan kelompok OPM ini sudah melewati batas.

Sehingga pemerintah melalui aparat keamanan TNI/Polri harus mengambil langkah tegas terhadap mereka.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebut bahwa negara tidak akan tunduk terhadap pelaku segala bentuk tindak kriminal dan gangguan keamanan. Ia mengatakan, secara jelas TPNPB OPM merupakan kelompok kriminal yang harus segera mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Propaganda Papua Merdeka yang dilakukan oleh OPM melalui media online menjadikan pesa-pesan organisasi itu menyebar cepat dan luas ke masyarakat global. Sehingga mereka cenderung mendapat perhatian dan dukungan dunia internasional.

Dari hasil riset juga menunjukkan bahwa OPM tidak pernah berhenti menggambarkan Indonesua dengan citra kurang baik. Sekalipun yang diberitakan adalah kekerasan dengan pelakunya OPM sendiri dan korbannya bukan orang Papua.

OPM sendiri tidak segan-segan dalam melakukan penyerangan terhadap siapapun, jelang 1 Desember 2020 tentu pemerintah patut meningkatkan kewaspadaan dimana pada momen tersebut kelompok OPM kerap membuat kericuhan dan mengibarkan bendera bintang kejora.

Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta

Berita Terkait

Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun
Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya
BKHM Kemendikbudristek Kelola Dana Peringatan HGN Tidak Sesuai Ketentuan
Heboh, BPK Temukan Dugaan Perjalanan Dinas Tanpa Bukti Riil Rp20 Miliar dan Fiktif Rp1,7 Miliar di Kemendikbudristek
Material Bongkar Aset TMII Diduga Dibawa Pihak Ketiga Tanpa Dihitung Nilainya, Sumbar Dapat Apa?
KPK Tetapkan 6 Tersangka Korupsi 2020, Sementara BPK Temukan Beragam Masalah Bansos Masa Risma 2021-2022
Banyak Kejanggalan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Penanganan Kasus di Pelantaran Kotim
Kata Nasihat Bijak dari Suami Istri, Gambaran Pasang Surut Rumah Tangga

Berita Terkait

Sabtu, 23 September 2023 - 21:49 WIB

Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun

Sabtu, 23 September 2023 - 19:32 WIB

Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya

Sabtu, 23 September 2023 - 18:04 WIB

BKHM Kemendikbudristek Kelola Dana Peringatan HGN Tidak Sesuai Ketentuan

Jumat, 22 September 2023 - 12:39 WIB

Material Bongkar Aset TMII Diduga Dibawa Pihak Ketiga Tanpa Dihitung Nilainya, Sumbar Dapat Apa?

Rabu, 20 September 2023 - 22:11 WIB

KPK Tetapkan 6 Tersangka Korupsi 2020, Sementara BPK Temukan Beragam Masalah Bansos Masa Risma 2021-2022

Rabu, 20 September 2023 - 17:03 WIB

Banyak Kejanggalan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Penanganan Kasus di Pelantaran Kotim

Rabu, 20 September 2023 - 03:14 WIB

Kata Nasihat Bijak dari Suami Istri, Gambaran Pasang Surut Rumah Tangga

Selasa, 19 September 2023 - 19:01 WIB

Temuan BPK Rp7,8 M Atas Proyek PT HK Tol Medan – Binjai Langgar Kontrak: Tak Ada Besi Dudukan, Tulangan Melintang, dan Angkur pada Tie Bar

Berita Terbaru

Regional

Sat Reskrim Polres Nisel Ringkus Pelaku Perampokan

Sabtu, 23 Sep 2023 - 16:48 WIB