Sumbar, – Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Panti, Ade Candra memastikan bahwa pembagian Kartu Tani yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri di Pasaman seluruhnya ada kerumunan.
Hal itu disampaikan oleh Ade Candra ketika dikonfirmasi soal kerumunan di BPP Kecamatan Panti yang tidak menjalankan protokol kesehatan pada Rabu (25/11/20).
Sebelumnya diberitakan Bank Mandiri melaksanakan kegiatan pembagian Kartu Tani kepada masyarakat di BPP Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Akibatnya, terjadi kerumunan masyarakat tanpa menjalankan protokol kesehatan Covid-19, sehingga berpotensi mempermudah penyebaran Covid-19. Masyarakat penerima Kartu Tani mencapai 300 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Bank Mandiri Buat Kerumunan di Sumbar Tanpa Protokol Kesehatan
Polisi Harus Selidiki Dugaan Pidana Kerumunan Massa Habib Rizieq
Dari sumber yang didapatkan Deliknews.com, pihak penyelenggara tidak melakukan pengawasan dan tidak ada memberikan imbauan untuk memakai masker, jaga jarak serta cuci tangan, bahkan sebagian penyelenggara sendiri tidak pakai masker.
Terpantau, dalam kegiatan itu yang hadir bukan hanya masyarakat akan menerima kartu, namun ada juga anak-anak dalam kerumunan tersebut.
Menjawab itu, Ade Candra selaku Koordinator BPP Kecamatan Panti mengaku bahwa pihaknya sudah menghimbau agar yang hadir mematuhi protokol kesehatan Covid-19, dan menyediakan hand sanitaizer di lokasi kegiatan, dan petugas mematuhi protokol kesehatan.
“BPP berada ditengah pemukiman warga sehingga banyak warga yang berlalu lalang didepan BPP yang tidak memakai masker. Jadi kerumunan yang ditimbulkan bukan hanya disebabkan oleh pembagian Kartu Tani,” terang Ade Chandra menjelaskan.
BPP Kecamatan Panti hanya memfasilitasi Bank Mandiri menyediakan tempat untuk pembagian Kartu Tani. “Kami hanya menyediakan tempat, penyelenggara pada intinya orang Bank Mandiri,” katanya.
Disampaikan Ade Chandra, dalam pengurusan Kartu Tani, data dientrikan oleh penyuluh pertanian. Sementara untuk pembagian kartu menjadi tugas Bank Mandiri.
“Seharusnya mengambil (Kartu Tani) di Bank Mandiri, cuman orang mandiri minta tolong dilaksanakan di BPP. Kami hanya menolong,” tegasnya.
Namun Ade Candra tidak dapat memastikan apakah kegiatan sudah memiliki izin keramaian atau bukan. Menurutnya, soal izin menjadi urusan Bank Mandiri dan dinas pertanian.
Menurutnya, pembagian Kartu Tani yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri di seluruh Pasaman pasti ada kerumunan.
“Kalau total diseluruh Pasaman pasti ada kerumunan. Seluruhnya Bank Mandiri. Di Padang Gelugur lebih ekstrim ada 900 orang,” ungkap Ade Candra.
Sebelumnya telah dicoba untuk mengkonfirmasi langsung Bank Mandiri Cabang Padang soal e-Warong dan termasuk kerumunan massa tersebut, namun pihak pimpinan Bank Mandiri belum bersedia dikonfirmasi.
Baca juga: Program Pusat di Sumbar Bermasalah, Bank Mandiri Bungkam
Adakah Niat Bank Mandiri Bohongi Publik Soal e-Warong?
Kemudian dicoba konfirmasi Cluster Manajer Bank Mandiri Cabang Pasaman Dodi via WhatsApp, tapi belum menjawab pertanyaan yang diajukan.
“Baik pak. Saya verifikasi dan saya konfirmasi kepada Kepala Cabang Mandiri di Tapus. Sebelumnya saya selaku koordinator nya ucapkan terimakasih update dan himbauanya Pak, kedepan nya kami lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan menjakankan aturan-aturan prosedur dengan baik,” ujarnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan, kenapa penyelenggara tidak menaati aturan pemerintah guna menghambat penyebaran Covid-19 dan mengutamakan kesehatan masyarakat?
Apakah penyelenggara sudah membuat izin keramaian kepada petugas Aparat Penegak Hukum tentang keramaian tersebut?
Apakah pihak penyelenggara sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 sebelum melaksanakan kegiatan itu?
Hingga berita ini ditayangkan Bank Mandiri belum memberikan penjelasan resmi terkait permasalahan tersebut.
(Darlin)