Masyarakat Mengecam Aksi Anarkis Pendukung Rizieq Shihab

- Pewarta

Selasa, 8 Desember 2020 - 00:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Deka Prawira

Publik dikejutkan oleh tingkah pendukung Rizieq Shihab yang nekat menyerbu rumah ibunda Mahfud MD. Ratusan orang itu mengelilingi rumah dan akan melakukan tindakan anarki. Masyarakat makin antipati terhadap mereka, karena sebelumnya juga nekat melakukan azan yang isinya diubah jadi kontroversial.

Rizeq dipanggil oleh Polda Metro Jaya untuk kedua kalinya. Namun ia terus mengelak dengan alasan sakit. Di luar dugaan, ratusan pendukung sang habib di Madura mengadakan protes. Mereka mendatangi Polres Pamekasan dan memprotes, mengapa Habib Rizieq harus dipanggil oleh polisi?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anehnya, seusai dari kantor polres, kumpulan pendukung Rizieq tidak membubarkan diri. Mereka malah sengaja berjalan menuju rumah Mahfud MD di Kelurahan Bugih, Pamekasan. Ratusan orang itu tiba-tiba memindah aksi demo ke depan hunian tersebut, lalu memaksa untuk membuka pagar. Mereka meneriakkan nama Mahfud agar keluar rumah.

Aksi massa ini tentu membuat seisi rumah ketakutan. Ibunda Mahfud MD yang sudah berusia lanjut gemetar karena takut massa akan mengamuk dan menyerbu masuk ke rumahnya. Beruntung aksi ini hanya berlangsung sebentar. Keesokan harinya, di depan rumah Mahfud MD langsung dijaga oleh pasukan dari ormas lain.

Publik menyayangkan tindakan pendukung Rizieq yang ngawur. Untuk apa mereka menyerbu sebuah rumah yang dihuni oleh nenek tua? Bagaimana jika seandainya beliau kaget lalu sakit karena shock berat? Tentunya mereka tak mau bertanggungjawab dan lari dari masalah. Lagipula, mereka juga konyol, karena Mahfud MD berkantor di Jakarta dan tidak sedang mudik ke Madura.

Mahfud MD berkomentar bahwa pendukung sang habib tidak menyerbu pemerintah (karena ia adalah representasi dari pemerintah Indonesia), namun sudah menyerangnya secara pribadi. Ia juga menyayangkan kejadian ini dan mengkhawatirkan kesehatan sang bunda.

Bukan kali ini saja pendukung Rizieq bertindak anarki. Beberapa waktu lalu ada potongan video yang viral di media sosial. Dalam rekaman itu ada seorang laki-laki yang sedang mengumandangkan azan. Sayangnya redaksi kata-kata dalam azan diubah, dari ‘hayya ala shalla’ menjadi ‘hayya ala jihad’ yang berarti ayo kita jihad.

Siapa yang begitu berani mengubah kata-kata dalam azan yang sangat sakral? Apa ia tak takut diazab? Rupanya ketika ditelusuri, muazin yang melakukannya adalah salah satu pendukung Rizieq. Anehnya teman se-ormas malah mendukung perbuatannya yang sangat ngawur dan kontroversial. Karena sudah mengarah ke tindakan kriminal.

Logikanya, untuk apa orang-orang diajak jihad, padahal Indonesia sudah merdeka tahun 1945. Jika masyarakat diajak berperang, maka melawan siapa? Ajakan untuk jihad sungguh sangat tidak relevan dengan kehidupan modern. Karena kompeni sudah menyerah sejak dahulu kala.

Jika pendukung Rizieq ngotot berjihad untuk melawan musuh, maka musuh yang mana? Mereka selalu menganggap orang lain yang tidak sependapat sebagai musuh, dan lebih ekstrim lagi, musuh itu boleh saja disakiti sampai kehilangan nyawa. Makna jihad bergeser jauh, dari membela umat menjadi menyakiti orang lain yang tidak bersalah.

Mereka lupa bahwa sesungguhnya jihad yang paling utama adalah mencari nafkah untuk anak dan istri. Bukan dengan berperang dan memusuhi orang lain dengan cara yang ngawur. Jangan mencampur adukkan ajakan untuk beribadah dengan berperang, karena sangat tidak etis. Justru sebagai manusia beriman, kita berperang melawan setan dan nafsu di dalam dada.

Pendukung Rizieq sudah melewati batas ketika mereka menggeruduk rumah Mahfud MD dengan alasan ingin memanggilnya. Padahal mereka sudah terindikasi akan melakukan tindakan anarki. Selain itu, mereka juga bertindak kelewatan ketika mengubah kata-kata dalam azan menjadi ajakan jihad. Karena saat ini arti jihad mereka salah artikan jadi jauh sekali.

Penulis adalah warganet tinggal di Tangerang

Berita Terkait

KPK Tetapkan 6 Tersangka Korupsi 2020, Sementara BPK Temukan Beragam Masalah Bansos Masa Risma 2021-2022
Banyak Kejanggalan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Penanganan Kasus di Pelantaran Kotim
Kata Nasihat Bijak dari Suami Istri, Gambaran Pasang Surut Rumah Tangga
Temuan BPK Rp7,8 M Atas Proyek PT HK Tol Medan – Binjai Langgar Kontrak: Tak Ada Besi Dudukan, Tulangan Melintang, dan Angkur pada Tie Bar
PT HK dalam Sorotan, Proyek Tol Medan – Binjai Lebih Bayar Rp7,8 Miliar Atas Meterial Besi, Beton dan Ketebalan
Proyek Konten Video BBI Kemendag Diduga Rugikan Negara Rp1,6 Miliar
Museum Nasional Terbakar: Dana Penjualan Karcis yang di Brankas Dipertanyakan
BPK Temukan Belum Ada LPJ Rp676 Miliar Bantuan Kemendikbud Tahun 2016 – 2020

Berita Terkait

Selasa, 19 September 2023 - 02:52 WIB

Rekomendasi Mukena Cantik Dan Elegan

Jumat, 8 September 2023 - 16:39 WIB

5 Langkah Membersihkan Debu dengan Vacuum Cleaner di Bawah Ranjang

Jumat, 1 September 2023 - 20:41 WIB

Cari Ponsel Murah dengan Spesifikasi Berkelas? Lirik Samsung A50, Hanya 4 Jutaan!

Senin, 7 Agustus 2023 - 09:05 WIB

Bambang Haryo: Gas Elpiji Bikin Susah Rakyat, Pertamina Harus Mawas Diri

Minggu, 16 Juli 2023 - 09:55 WIB

Resmikan KM Dharma Kartika II, Bambang Haryo Dorong Kampanyekan Keselamatan

Sabtu, 15 Juli 2023 - 22:46 WIB

Perkuat Layanan, DLU Luncurkan KM Dharma Kartika II Tujuan Surabaya-Banjarmasin

Rabu, 28 Juni 2023 - 13:51 WIB

6 Alasan Mengapa Kamu Harus Berbelanja Produk Reebok di Blibli

Minggu, 11 Juni 2023 - 15:55 WIB

Bupati Pasaman Perkuat Pertanian Melalui Kolaborasi Pembiayaan dan Pelaku Usaha Agribisnis

Berita Terbaru

Bali

Kena Doxing, Pemred wacanabali.com Lapor Polisi

Kamis, 21 Sep 2023 - 22:32 WIB