Media Dukung Kebijakan Pemerintah Bangun Kesehatan Masyarakat dan Atasi Corona

- Editorial Staff

Sabtu, 12 Desember 2020 - 06:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Afrizal

Kebijakan pemerintah dalam mengatasi corona seperti protokol kesehatan bisa berhasil 100%, jika didukung oleh media massa. Peran mereka sangat penting karena sebagai corong berita membawa kabar positif tentang penanganan virus covid-19 di Indonesia. Mereka menyebarkan hal yang baik, bukan hoax corona.

Saat pandemi, masyarakat bisa terpengaruh oleh narasi berita yang dibaca di media massa. Jika ada koran yang mewartakan berita positif mengenai program pemerintah, mereka akan senang dan bersemangat untuk mematuhi protokol kesehatan. Peranan media massa sangat penting karena mereka memiliki jutaan pembaca dan mempercayai isi berita yag dimuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meminta media massa dan jurnalis agar mengutamakan kebenaran, ketika menulis berita tentang corona. Karena masih ada kalangan masyarakat yang tidak terlalu mengerti mengenai virus covid-19 dan penanganannya. Dalam artian, jangan sampai ada berita yang ‘digoreng’ dan dipelintir isinya.

Media massa sebaiknya memuat berita positif tentang penurunan jumlah pasien corona, cara melakukan karantina mandiri, informasi mengenai lokasi markas tim satgas penanganan covid terdekat, dan lain-lain. Jangan malah menuduh pemerintah tidak becus dalam menangani pandemi, hanya karena bersebrangan dalam hal politik. Ingatlah bahwa media harus netral.

Kebenaran berita tentang corona sangat penting karena jika salah, akan fatal akibatnya. Misalnya ketika dikabarkan virus covid-19 bisa hilang ketika manusia mengkonsumsi minuman herbal. Padahal yang benar adalah zat tersebut hanya menguatkan imunitas dan tak bisa mengobati corona. Seluruh media massa baik cetak dan elektronik jangan ikut memuat berita hoax.

Namun sayang ada media massa yang nakal dan malah menyebar hoax, alih-alih kebijakan pemerintah dalam mengatasi corona. Bisa jadi mereka terpeleset karena tak tahu bahwa berita yang dimuat adalah palsu, atau sengaja memuatnya agar meraih banyak pembaca. Cara yang kedua sungguh licik karena bisa menjerumuskan banyak orang dan menggagalkan kebijakan pemerintah.

Tak bisa dipungkiri saat ini berita dengan judul click bait lebih membuat netizen penasaran dengan isinya. Padahal kebanyakan model artikel seperti itu tidak nyambung antara judul dan isinya. Jika hoax seperti itu sudah tersebar, maka bisa berbahaya bagi masyarakat, karena mereka mempercayai sesuatu yang salah.

Hoax juga bisa membuat program pemerintah dalam membangun kesehatan masyarakat gagal total. Dari awal pandemi, rakyat diajak untuk menaati protokol kesehatan. Namun gara-gara hoax, mereka malas memakai masker, karena merasa cukup dengan face shield. Padahal alat itu tak efektif dalam menahan laju droplet yang bisa menularkan corona.

Jadi, media massa harus memilah jika ingin memuat suatu berita, apalagi yang saduran dari majalah luar negeri. Periksa terlebih dahulu kebenarannya dan jangan asal translate lalu copy paste. Saat ini mengecek hoax sangat mudah dan tinggal memeriksanya di beberapa situs. Jangan sampai ikut termakan hoax dan menyebarkannya, karena bisa menyebabkan kesalahan fatal dan dosa jariyah.

Masyarakat juga diminta untuk waspada dan memeriksa kebenaran suatu berita. Jika ada yang ganjil, langsung saja cek itu hoax atau bukan. Memeriksanya hanya butuh waktu beberapa menit. Lebih baik mengecek daripada terlanjur menyebar hoax dan membuat orang lain rugi, karena termakan oleh narasi berita yang ternyata palsu.

Dukungan media massa untuk mensukseskan program pemerintah sangat penting karena mereka menyebarkan berita ke masyarakat. Pemerintah akan merasa terbantu karena disokong oleh semua media massa, baik cetak dan elektronik, sehingga penanganan corona bisa dengan cepat dilakukan. Ketika semua tertib maka jumlah pasien berkurang dan pandemi bisa cepat berakhir.

Penulis adalah warganet, Aktif dalam forum literasi di Kebumen

Berita Terkait

Toyota Hadirkan SUV Kecil dan Sedan pada Konsep Mobil Listrik Terbaru!
Kemenkes: Masyarakat Perlu Pakai Masker Soal Penemuan Kasus Pneumonia
Sebanyak 99 Proyek Strategis Telah Diselesaikan Menteri PUPR Selama 2023
Kunjungi Mabes Polri, Panglima TNI Perkuat Sinergi TNI-Polri
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Menjadi Saksi Pelantikan Kasad
Tak Main-Main, Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati
4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak di Kabupaten Nduga Dapat KPLB
Bentrok Masa Palestina vs Israel di Bitung, Kapolri Bereaksi

Berita Terkait

Kamis, 7 Desember 2023 - 11:59 WIB

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu 657 Meter

Kamis, 7 Desember 2023 - 11:00 WIB

Sidang Wanprestasi Pengelolaan Restaurant Sangria by Pianoza Berlanjut, Penguat Setor 5 Bukti Pada Majelis Hakim

Rabu, 6 Desember 2023 - 13:40 WIB

Ditangkap di Gandaria, Baday Antariksa Dituntut 4 Tahun dan Denda Rp 120 juta

Rabu, 6 Desember 2023 - 11:35 WIB

Kurir Ganja 21,3 Kilo Jakarta – Surabaya Diadili, Victor Sinaga Sebut Ditangkap di Rest Area Magetan

Rabu, 6 Desember 2023 - 10:42 WIB

Banjir Lahar Akibat Erupsi Marapi Melanda Tanah Datar

Rabu, 6 Desember 2023 - 09:27 WIB

Mediasi Pertama Gugatan Pembatalan Lelang Pembangunan RS Surabaya Timur Gagal

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:03 WIB

Polda Sumbar Lakukan Tindakan, Turunkan Personel Bantu Evakuasi Marapi

Selasa, 5 Desember 2023 - 22:35 WIB

Korban Erupsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 20 Orang

Berita Terbaru

Regional

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu 657 Meter

Kamis, 7 Des 2023 - 11:59 WIB

Sekda Kota Padang Andree Algamar

Sumatera Barat

Respons Sekda Andree Algamar Disebut Calon Kuat Pj Wali Kota Padang

Kamis, 7 Des 2023 - 10:12 WIB