OPM Keji dan Brutal Pantas Ditumpas

- Pewarta

Senin, 21 Desember 2020 - 03:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Moses Waker

Organisasi Papua Merdeka makin menggila, karena melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Bumi Cendrawasih. Setelah itu, mereka malah berfoto dengan jenazah dan dengan entengnya menyebarkan gambar ke warga setempat. OPM dan KKSB wajib ditumpas, karena sudah terlalu banyak membuat kekacauan dan merugikan warga Papua.

Kelompok separatis di Papua bercokol hingga puluhan tahun, dan melakukan teror dengan berbagai cara. Tujuannya agar tuntutan mereka untuk merdeka dan membentuk Republik Federal Papua Barat. Teror yang terjadi di Bumi Cendrawasih beragam, mulai dari penembakan aparat, provokasi di media sosial, bahkan tega membunuh saudara sesukunya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, situasi kembali menegang karena ada teror dari KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata) yang merupakan anak buah OPM. Mereka tega menganiaya 2 orang berinisial OA dan KS. Parahnya, setelah OA disiksa sampai meninggal, anggota KKSB malah senang dan berfoto bersama jenazah, lalu menyebarkannya tanpa rasa bersalah.

Kompol Bernardus Okoka, Plt Kapolres Persiapan Maybrat menyatakan bahwa anggota KKSB menganiaya dan membunuh warga lalu merusak 3 sepeda motor di lokasi. Motor itu milik korban dan tukang ojek. Warga yang mengetahui kejadian ini langsung melapor ke aparat, lalu korban berinisial KS dilarikan ke RSU Keyen, Kabupaten Sorong Selatan.

Kompol Bernardus melanjutkan, penyebaran foto dilakukan agar warga di sekitar Maybrat takut akan teror KKSB. Warga langsung sembunyi di dalam rumah karena takut akan teror tersebut. Kepolisian Maybrat langsung menyelidiki kasus ini agar tersangka segera tertangkap dan keamanan di sana membaik kembali. Sehingga warga tak dibayang-bayangi ketakutan.

Teror KKSB dan OPM yang sudah kelewat batas dan sampai tega melakukan pembunuhan, membuat masyarakat mengecam organisasi tersebut. Banyak orang tak habis pikir, bagaimana bisa mereka bangga akan hasil kekejaman yang sudah dilakukan, lalu berfoto bersama korban? Jangan-jangan mereka punya penyakit mental seperti psikopat, sehingga berbuat yang tak masuk akal.

Apa sebenarnya motif OPM dan KKSB dalam melakukan teror? Mereka tak peduli, apakah korbannya seorang pendatang atau warga asli Papua. Jika mereka marah, maka akan memuntahkan pelor dan membawa korban. Teror ini akan membuat psikologis masyarakat jadi terganggu, dan mereka akan trauma ketika mendengar suara keras, karena takut akan bunyi senapan

Masyarakat mendesak agar OPM segera dibubarkan, karena bukan kali ini saja mereka melakukan teror. Sudah berkali-kali anggota kelompok separatis beraksi, mulai dari penembakan pekerja bangunan di wilayah Intan Jaya sampai teror di Tembagapura. Bahkan mereka nekat menembaki kantor polisi dan menyerang mobil anggota TNI terlebih dahulu.

Selain itu, OPM juga beraksi di dunia maya agar suara hati bisa dibaca oleh lebih banyak orang. OPM memprovokasi warga Papua, baik yang tinggal di Bumi Cendrawasih maupun di wilayah lain, dengan mengangkat isu SARA dan menuduh pemerintah Indonesia ingin menghabiskan ras melanesia. Ini adalah hoax yang sangat kejam, karena tidak berdasarkan fakta.

OPM juga selalu menyerukan kemerdekaan Papua dan mengajak warga di Bumi Cendrawasih untuk mengibarkan bendera bintang kejora. Mengapa mereka selalu menuduh Indonesia adalah penjajah? Padahal sudah banyak sekali pembangunan di Bumi Cendrawasih, seperti Bandara Internasional Sentani dan Jalan Trans Papua. Tidak mungkin penjajah bisa sebaik itu.

Oleh karena itu, pembubaran OPM harus dilakukan sesegera mungkin. Karena mereka sudah melampaui batas, dengan membunuh warga sipil yang tak bersalah. Juga menyebar fotonya ke masyarakat. Semoga setelah ini tidak ada lagi korban selanjutnya dan kondisi di Papua makin kondusif.

Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Solo

Berita Terkait

KPK Tetapkan 6 Tersangka Korupsi 2020, Sementara BPK Temukan Beragam Masalah Bansos Masa Risma 2021-2022
Banyak Kejanggalan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Penanganan Kasus di Pelantaran Kotim
Kata Nasihat Bijak dari Suami Istri, Gambaran Pasang Surut Rumah Tangga
Temuan BPK Rp7,8 M Atas Proyek PT HK Tol Medan – Binjai Langgar Kontrak: Tak Ada Besi Dudukan, Tulangan Melintang, dan Angkur pada Tie Bar
PT HK dalam Sorotan, Proyek Tol Medan – Binjai Lebih Bayar Rp7,8 Miliar Atas Meterial Besi, Beton dan Ketebalan
Proyek Konten Video BBI Kemendag Diduga Rugikan Negara Rp1,6 Miliar
Museum Nasional Terbakar: Dana Penjualan Karcis yang di Brankas Dipertanyakan
BPK Temukan Belum Ada LPJ Rp676 Miliar Bantuan Kemendikbud Tahun 2016 – 2020

Berita Terkait

Selasa, 19 September 2023 - 02:52 WIB

Rekomendasi Mukena Cantik Dan Elegan

Jumat, 8 September 2023 - 16:39 WIB

5 Langkah Membersihkan Debu dengan Vacuum Cleaner di Bawah Ranjang

Jumat, 1 September 2023 - 20:41 WIB

Cari Ponsel Murah dengan Spesifikasi Berkelas? Lirik Samsung A50, Hanya 4 Jutaan!

Senin, 7 Agustus 2023 - 09:05 WIB

Bambang Haryo: Gas Elpiji Bikin Susah Rakyat, Pertamina Harus Mawas Diri

Minggu, 16 Juli 2023 - 09:55 WIB

Resmikan KM Dharma Kartika II, Bambang Haryo Dorong Kampanyekan Keselamatan

Sabtu, 15 Juli 2023 - 22:46 WIB

Perkuat Layanan, DLU Luncurkan KM Dharma Kartika II Tujuan Surabaya-Banjarmasin

Rabu, 28 Juni 2023 - 13:51 WIB

6 Alasan Mengapa Kamu Harus Berbelanja Produk Reebok di Blibli

Minggu, 11 Juni 2023 - 15:55 WIB

Bupati Pasaman Perkuat Pertanian Melalui Kolaborasi Pembiayaan dan Pelaku Usaha Agribisnis

Berita Terbaru

Bali

Kena Doxing, Pemred wacanabali.com Lapor Polisi

Kamis, 21 Sep 2023 - 22:32 WIB