Alat Deteksi Covid-19 GeNose Harapan Baru di Tengah Pandemi

- Editorial Staff

Senin, 28 Desember 2020 - 01:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Linggar Binangkit

Para ahli dari UGM menemukan alat baru dalam mendeteksi virus covid-19, yang diberi nama GeNose. Jika ia diproduksi massal, maka mengenali pasien corona akan lebih mudah, karena metodenya tak menyakitkan.

Selain itu, biayanya juga jauh lebih murah. Ketika makin banyak pasien corona terdeteksi, maka bisa lekas diobati dan pandemi akan segera berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pandemi covid-19 sudah kita alami selama hampir 10 bulan. Kita terus berusaha agar tidak ada lagi yang tertular, agar masa yang menyedihkan ini lekas berakhir. Selama ini, untuk mengetes apakah seseorang terinfeksi virus corona, caranya dengan tes rapid atau swab. Karena banyak yang berstatus orang tanpa gejala dan baru ketahuan jika dites salah satunya.

Selain tes rapid dan swab, saat ini ada alternatif lain, yakni tes GeNose. Alat deteksi corona terbaru ini merupakan hasil penelitian dari tim ahli Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Profesor Kuwat Triyana, Ketua Tim Pengembang GeNose menyatakan bahwa alat ini sudah punya izin edar dari Kementrian Kesehatan, sehingga siap untuk diproduksi secara massal.

Profesor Kuwat menambahkan, GeNose bisa membantu penanganan corona melalui screening yang cepat. Penyebabnya karena tes covid-19 bisa dilakukan dalam 3 menit saja. Alat ini bisa dipakai 6 jam, dan mengetesnya hanya dengan embusan nafas. Sehingga prosesnya tidak menyakitkan. Dalam artian, metodenya lebih halus, beda dengan tes swab yang memasukkan alat ke dalam hidung.

Setelah izin edar resmi diberikan, maka tahap selanjutnya adalah memproduksinya secara massal. Target tim pengembang GeNose adalah membuat hingga 10.000 alat, sampai februari 2021. Sehingga akan makin banyak orang yang terdeteksi, apakah ia terkena corona atau tidak. Jika 1 alat bisa mengetes hingga 120 orang sehari, maka yang positif covid akan segera dibawa ke RS.

Untuk memproduksi GeNose secara massal, maka dibuatlah konsorsium yang terdiri dari 5 perusahaan yang berskala nasional. Mereka patungan dalam membuat banyaknya alat tes corona terbaru ini, agar ia tidak hanya jadi protoype. Setelah alat ini jadi, maka masyarakat tidak takut akan biayanya, karena sekali tes hanya butuh 15.000 hingga 25.000 rupiah saja. Sangat terjangkau dan menolong mereka yang kesusahan akibat pandemi.

Nominal ini jauh lebih murah daripada tes rapid atau swab. Tes rapid biayanya mencapai 250.000-350.000 rupiah, sementara tes swab 800.000 – 1.000.000 rupiah. Sehingga mengetes banyak orang dengan GeNose akan menurunkan anggaran pemda dan mempermudah penanganan corona. Karena hasil tes akan keluar hanya dalam hitungan menit.

Bandingkan dengan tes swab yang hasilnya keluar minimal 2 hari kemudian. Pengetesan dengan GeNose yang hasilnya keluar dengan cepat, juga dijamin akurat. Sehingga direncanakan pengetesan corona di tempat umum seperti stasiun, bandara, pasar, dan lokasi lain akan lebih mudah dan praktis. Orang akan mau dites karena tidak usah dicolok hidungnya.

Ditemukannya GeNose adalah terobosan baru dalam penanganan corona. Karena selain hasilnya akurat, keluar dengan cepat, metodenya tidak sakit. Dengan begitu, orang-orang tidak usah takut ketika akan tes, bahkan memaksakan diri untuk memalsukan kertas hasil rapid atau swab. Karena ada beberapa kasus hasil tes yang palsu, atau ternyata memakai jasa calo.

Ketika mengetes corona dengan alat GeNose dipermudah dan dipermurah, maka penanganan pandemi covid-19 akan membaik.

Karena alat ini memberi hasil yang keluar dengan cepat. Sehingga ketika ada yang terdeteksi positif corona, akan lekas dilarikan ke RS atau disuruh isolasi mandiri. Banyak orang yang sembuh dari virus covid-19 dan tak ada lagi penularannya, sehingga pandemi cepat berakhir.

Penulis adalah warganet tinggal di Surabaya

Berita Terkait

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Menjadi Saksi Pelantikan Kasad
Tak Main-Main, Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati
4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak di Kabupaten Nduga Dapat KPLB
Bentrok Masa Palestina vs Israel di Bitung, Kapolri Bereaksi
Menhan Prabowo Resmikan 12 Sumber Titik Air di Pamekasan Madura, Jawa Timur
KPK Bungkam, Kelanjutan Laporan Pengadaan Minyak dan Kilang Pertamina Diragukan Pasca Firli Bahuri Tersangka Pemerasan
Pertamina Ngaku Ada Kerjasama, KPK Terkesan Tutup Mata atas Laporan Pengadaan Minyak dan Kilang
5 Rekomendasi Sandal Crocs untuk Wanita

Berita Terkait

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:52 WIB

Mencuri di Toko Deliwafa, Tiga WNA Pakistan Kembalikan Uang Hasil Curian

Kamis, 30 November 2023 - 18:36 WIB

Berkas Perkara Tersangka 5 Founder PT DOK Dilimpahkan Kejaksaan

Kamis, 30 November 2023 - 00:53 WIB

Ahli Sebut Perkara PKPU Tidak Mengenal Nebis In Idem

Rabu, 29 November 2023 - 23:43 WIB

Eksepsi Ditolak, Hakim PN Surabaya Berwenang Mengadili Perkara Wanprestasi Pengelolaan Resto Sangria

Selasa, 28 November 2023 - 16:13 WIB

Ketua Dewan Pembina PSI NTT, Siap Merebut Kursi DPR-RI

Senin, 27 November 2023 - 19:32 WIB

Tarian Perang Khas Nisel Wakili Polres Nisel Dalam Mengisi Acara Wujudkan Pemilu Damai

Senin, 27 November 2023 - 16:45 WIB

Guna Mensukseskan Pesta Demokrasi Pemilu 2024, Polda Sumsel Menggelar Deklarasi Pemilu Damai

Senin, 27 November 2023 - 14:14 WIB

Dirlantas Polda Sumsel Memberikan Motivasi dan Semangat Kepada Seluruh Anggota Dalam Melayani Masyarakat

Berita Terbaru

Sumatera Barat

Glamour HUT ke 53 SMKN 1 Lubuk Sikaping pada Perayaan Hari Guru ke-78

Jumat, 1 Des 2023 - 14:37 WIB

Sumatera Barat

DPRD Kota Padang Setujui APBD 2024 Mencapai Rp2,57 Triliun

Jumat, 1 Des 2023 - 14:29 WIB