Denpasar – Mencapai 31 ribu vial vaksin Sinovac dikirim dari PT. Bio Farma Bandung tiba di Bali. Sebelumnya Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, Penny K Lukito kepada media mengatakan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech belum boleh disuntikkan. Sebab, vaksin Sinovac ini belum memperoleh izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization, EUA).
Terkait hal itu Gubernur Bali menjelaskan, saat ini vaksin masih dalam tahap pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin disimpan di ruang penyimpanan vaksin (cold room) di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sebelum didistribusikan di seluruh kota se Bali, kata I Wayan Koster di Gudang Penyimpanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Jl. Melati, Denpasar, pada Selasa (05/01) Pukul 00.30 WITA.
Gubernur Bali Wayan Koster bersama dua pejabat daerah lainnya menyatakan siap dijadwalkan akan menerima vaksinasi pertama vaksin buatan Sinovac Biotech secara bersamaan. Gubernur Koster akan mengajak Pangdam) IX/ Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra.
Kesanggupan ini ditegaskan Koster di hadapan wartawan setelah menerima kedatangan 31 ribu vial vaksin Sinovac.
“Tadi saya sudah runding sama Pak Pangdam dan Kapolda nanti kami sama-sama. Iya pertama nanti. Iya (dengan tenaga kesehatan, red). Kan kita harus menjadi contoh untuk masyarakat,” tandas Gubernur Bali yang juga didampingi Sekda Bali, Dewa Made Indra, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya.
Perlu diketahui, adapun kabupaten/kota yang akan menjadi sasaran vaksin tahap pertama ini adalah tenaga kesehatan yang berada di baris terdepan sebanyak 30.320 orang, dengan rincian, Kabupaten Jembrana 1.533 orang, Tabanan 3.118 orang, Badung 5.551 orang, Gianyar 3.134 orang, Klungkung 1.691 orang, Bangli 1.246 orang, Karangasem 1.074 orang , Buleleng 3590 orang dan Denpasar 9.383 orang.