Gayo Lues- Tim PKN Kabupaten Gayo lues menyayangkan pelaksabaan Program Pembangunan tempat cuci tangan dan sanitasi SMAN 1 Kute Panjang Kabupaten Gayo Lues, Provensi Aceh, terkesan asal dikerjakan.
Program yang bersumber dari anggaran Pemerintah Provensi Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh yang bertujuan memfasilitasi pemanfaatan tempat cuci tangan dan sanitasi dalam memerangi Covid-19 namun terkesan asal dikerjakan.
Pembangunan fasilitas itu diharapkan secara komunal bisa memberi kontribusi positif dalam upaya menambah wawasan pada siswa-siswi terkait penerapan pola hidup sehat, serta upaya Penanggulangan dampak Covid,” Kata Sutrisno anggota tim PKN Gayo Lues saat dihubungi media ini, Jum’at (8/1/2021)
Sutrisno menambahkan rekanan atau kontraktor dalam melaksanakan program ini harus bertanggung jawab sehingga tujuan utama pembangunan ini dapat tercapai, yang salah satunya pencegahan dan penyebaran CIVID 19.
“Kita berharap kepada kontraktor pelaksana kegiatan ini, agar mengerjakan sesuai sfesifikasi ,” katanya.
Pembangunan tempat cuci tangan dan sanitasi ini, menelan anggaran senilai Rp 125.941.000,- (Seratus Dua Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah)
Kegiatan ini dikerjakan oleh, CV GRIYA NUSA UTAMA dan Konsultan Pengawas CV GRIZA CONSUL ENGGINEER.
Empat tempat pencucian tangan yang disediakan ternyata, alat tersebut masih dianggap kurang maksimal dan sumber air tidak ada.
Dalam mengawasi pelaksanaan pembuatan tempat cuci tangan dan sanitasi terbukti ketika dimulainya pemasangan atas sisi dan dasar bak penampungan, ada kesan dilakukan secara asal-asalan. Nampak secara acak lokasi yang menjadi titik keluarnya sumber air.
”Ini menjadi preseden buruk bagi pemangku kepentingan khususnya Dinas Pendidikan Aceh atas kurang maksimalnya pengerjaan program pembuatan tempat cuci tangan dan sanitasi yang notabene menggunakan anggaran ratusan juta. Hendaknya pengerjaan harus dilakukan denga mengutamakan mutu pengerjaan dilapangan,” ujarnya.
Sementara, pihak Dinas Pendidikan Aceh dan Rekanan Kontraktor Pelaksana belum dapat di hubungi sampai berita ini diterbitkan.(Tim)