Denpasar – Belum banyak tahu ternyata pengguna narkoba memiliki ciri khusus akibat efek zat berbahaya dikomsumsi. Setiap tahapan memiliki efek pada tingkat emosional berbeda. Dari tahap ketagihan, sakaw, overdosis hingga intoksifikasi lantaran kerusakan organ tubuh dan otak.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, AKBP I Ketut Suandika, S.H., MH., mengungkap, terdapat 3 fase dalam perilaku pengguna narkotika dipengaruhi zat jahat. Yakni, Habitual (memakai), Adiktif (Kecanduan) dan Toleran (Penambahan dosis).
“Zat jahat dapat membelenggu pemakainya untuk menjadi budak setia. Pengguna tidak dapat meninggalkannya. Selalu membutuhkan, mencintai melebihi siapa pun,” terang Ketut Suandika, Kamis (14/01)
Suandika menjelaskan, Habitual merupakan sifat pada narkoba membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang, dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu. “Sifat ini lah menyebabkan pemakai narkoba sudah pulih kelak bisa kambuh (relapse) dan memakai kembali,” terangnya.
Adiktif sendiri menurut mantan Kapolsek Nusa Penida Kelungkung ini merupakan sifat narkoba membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat dihentikan. “Penghentian atau pengurangan pemakaian narkoba pada fase ini akan menimbulkan efek putus zat. Yaitu perasaan sakit luar biasa atau dalam bahasa gaulnya disebut sakaw,” imbuhnya.
Sementara pada fase Toleran sendiri dikatakan Suandika adalah sifat narkoba membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan narkoba sehingga menuntut dosis pemakaian semakin tinggi. Ia mengungkap bila dosis tidak dinaikkan malah membuat pemakainya mengalami sakaw.
“Untuk memperoleh efek yang sama dengan efek sebelumnya, dosisnya harus dinaikkan. Bila kenaikan dosis telah melebihi kemampuan toleransi tubuh, maka terjadilah efek sakit luar biasa dan mematikan. Kondisi ini lah disebut overdosis,”
“Tiga sifat jahat yang khas Habitual, Adiktif, dan Toleran hanya ada pada narkoba. Itu lah yang menyebabkan narkoba sangat berbahaya dan membuat pemakai narkoba mengalami perubahan sifat dan sikap,” kata Suandika.
Tinggalkan Balasan