Oleh: Timotius Gobay

PON XX yang akan diselenggarakan di Papua pada oktober 2021 akan membwa kemajuan bagi masyarakat di Bumi Cendrawasih. Banyaknya fasilitas olahraga yang dibangun akan bermanfaat, tak hanya bagi atlet namun juga untuk warga sipil. Selain itu, infrastruktur juga terus diperbaiki, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Papua.

Papua adalah daerah di Indonesia timur yang dipercaya jadi penyelenggara pekan olahraga nasional (PON) XX. Meski diundur setahun dari jadwal semula, akibat pandemi covid-19, namun adanya ajang ini tetap bermanfaat bagi masyarakat di Bumi Cendrawasih. Mereka juga bangga karena dipercaya jadi host di acara akbar tersebut.

Saat Papua menjadi tuan rumah PON, maka banyak fasilitas olahraga yang dibangun. Di antaranya stadion Lukas Enembe, Istana olahraga (istora) bangkit, Akuatik Papua Bangkit, Lapangan hoki, lapangan baseball, dan Sirkuit Dominggus Mandacan. Selain itu ada pula wahana olahraga temporer seperti arena selam, paralayang, layar, dan gantole.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua Alex Kapisa menyatakan bahwa ada 12 lokasi pertandingan PON yang selesai direnovasi. Sehingga saat PON berlangsung tanggal 2 hingga 14 oktober 2021, sudah siap digunakan oleh para atlet dari provinsi lain dan dari Papua dan Papua barat, untuk berlaga.

Banyaknya fasilitas olahraga tentu sangat menguntungkan. Karena pasca PON, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berolahraga. Sebagai contoh, Stadion Lukas Enembe adalah stadion terbesar se-Indonesia timur. Sehingga kemungkinan bisa dijadikan markas baru bagi tim sepakbola Papua. Juga dimanfaatkan warga sipil untuk berlatih lari dan olahraga atletik lain.

Masyarakat juga diuntungkan dengan adanya Aquatik Papua bangkit, karena bisa jadi pasca PON, akan disewakan kepada khayalak ramai. Mereka bisa merasakan sensasi berenang di tempat yang baru dan berstandar internasional. Sehingga tubuhnya makin sehat dan bugar.

Keuntungan bagi masyarakat Papua tak hanya dari segi olahraga. Ketika ada PON di Bumi Cendrawasih, maka pemerintah daerah tak hanya membangun istora dan arena lain. Namun mereka juga menyempurnakan infrastruktur untuk mendukung kelancaran acara PON.

Jalan diaspal ulang dan didesain agar kuat dilewati oleh bus dan kendaraan lain yang mengangkut para atlit PON. Penerangan jalan juga lengkap, sehingga masyarakat tak lagi takut jika melintasi daerah sana. Ketika jalanan terang, maka akan memperkecil kemungkinan diganggu begal. Sehingga keamanan akan meningkat.

Jembatan juga akan diperbaiki, untuk memperlancar transportasi bagi tamu atlet yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Wajah Papua akan makin cantik, karena infrastrukturnya dipoles, sehingga membuat para tamu merasa nyaman. Hal ini juga menguntungkan warga sipil karena transportasi mereka jadi lancar.

Selain itu, ketika ada PON di Papua, maka masyarakat bisa menjual suvenir dan oleh-oleh khas Bumi Cendrawasih, kepada para atlet, pelatih, dan kawan-kawannya. Mereka akan diuntungkan karena memiliki pangsa pasar baru, yang menyukai oleh-oleh khas yang eksotis. Perekonomian akan meningkat karenanya.

Kemajuan inilah yang diharap oleh pemerintah daerah Papua dan pemerintah pusat. Sehingga Papua bebas dari stigma negatif sebagai daerah yang terbengkalai atau hanya berupa hutan perawan.

Ternyata wajah asli Papua sangat cantik, eksotis, dan sudah modern. Sehingga masyarakat yang ada di pulau lain akan tertarik untuk suatu saat berlibur ke Raja Ampat dan tempat lain di Papua.

Mari kita dukung PON XX di Papua demi kemajuan masyarakat di Bumi Cendrawasih. Mereka amat bahagia karena akhirnya punya stadion yang bagus, fasilitas olahraga yang lengkap, dan juga infrastruktur baru. Jadi memudahkan transportasi dan otomatis memajukan masyarakat Papua.

Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo