Malaka, NTT, deliknews – Kepala SMPN 2 Malaka Barat Alkani, Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka NTT, Yonatas Seran. S. Pd memberlakukan sistim pembelajaran sif untuk tatap muka dan Belajar Dari Rumah (BDR) bagi siswanya.
Berdasarkan penerapan sistim sif dan BDR di sekolah SMPN 2 Malaka Barat menyesuaikan surat edaran dari Sekretaris Daerah Kabupaten Malaka atas pembatasan waktu untuk pembelajaran di masa pandemi covid-19.
Menyikapinya surat edaran dari Sekda Malaka, maka di ambil sistimĀ tatap muka dengan sistim Sif dan BDR. Sehingga, sistim tersebut di terapkan dengan pola penerapan di Sekolah sesuai kemampuan tenaga pendidik.
Kebijakan sekolah untuk pembagian soal pada murid lalu dikumpulkan kembali di sekolah diberikan waktu sesuai jadwal yang diberikan.
Kepala sekolah SMPN 2 Malaka Barat Alkani, Yonatas Seran. S. Pd saat di temui di ruangannya, Kamis 11/2/2021 mengatakan penerapan sistim pendidikan yang dilaksanakan itu merujuk pada surat dari pemerintah Daerah atas pembatasan waktu belajar mengajar pada kondisi pandemi Covid-19. Berdasarkan edaran surat itu, ada sistim dengan pembelajaran tatap muka dengan sistim Sif dan sistim BDR.
“Kami di sekolah mengambil kebijakan dari semua sistim itu, di terapkan demi mempertahan mutu pendidikan pada anak sebagai penerus Bangsa dan Negara. Didalam penerapan sistim tersebut pada kelas 9 ada 97 siswa di bagi atas 6 Rombel, pelaksanaan pada Minggu pertama” ujar Yonatas Seran. S. Pd.
Lanjutnya, kelas 8 pada minggu ke 2 dan minggu ke 3 untuk kelas 7. Pola penerapan yang di lakukan pada proses belajar mengajar dalam sistim yang partama dengan sistim Sif untuk bertatap muka. Langkah selanjutnya membagi soal untuk siswa kerja di rumah sebagai BDR. Selanjutnya waktu diluar sif itu di buat grup siswa untuk melakukan belajar melalui daring.
Masih menurut kepala sekolah SMPN 2 Malaka Barat Alkani, Yonatas Seran. S. Pd bahwa pembelajaran sistim daring selalu ada hambatan. Hambatan di alami itu hanya terganjal pada anak didik yang orang tuanya ekonomi lemah, tidak mampu untuk membili HP Android. Selain itu, sering mati lampu, yang dimana mati lampu jaringan sinyal hilang total.
Sekolah SMPN 2 mendapat bantuan melalui avirmasi dari Kementrian berupa IPed. Dan Iped tersebut sudah di bagikan pada anak murid. Pembagian Iped pada anak didik yang betul-betul ekonominya lemah, itu pun masih terhambat pembelian pulsa data, pungkasnya.(Dami Atok)