Dalam webinar yang dilaksanakan pada 17 Maret 2021, Kepala BKPM RI, Bapak Bahlil Lahadalia hadir sebagai keynote speech. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa pengusaha Papua harus percaya diri dan berani bersaing.

“Kelemahan kita ketika masuk Jakarta yaitu tidak percaya diri dan juga memiliki cita cita menjadi karyawan dan ASN, daya jual kita untuk menjadi pengusaha kurang, cara melawan ini adalah dengan percaya diri, fight usaha, dan menjalin jejaring. Jabatan dijadikan instrumen untuk mengabdi kepada bangsa dan negara”, ujar Bapak Kepala BKPM.

Bapak Bahlil juga memotivasi putra/i Papua dengan menyampaikan bahwa untuk menjadi entrepreneur bukanlah karena suatu privilege lahir dari orang tua, melainkan membutuhkan kemauan, berani bekerja keras dan mengejar peluang di luar kampung halaman. Pengusaha tentunya harus memiliki ilmu intelektual yang kemudian akan dibantu oleh negara dalam mengelola usaha yang dimiliki. Hal ini mutlak diperlukan karena wawasan usaha Indonesia masih kurang dan salah satu cara penanggulangannya adalah melalui peregistrasian bisnis secara digital.

“Investasi tidak akan masuk tanpa infrastruktur (pasar, jalan, sumur). Jika infrastruktur sudah ada barulah ekonomi akan berjalan. Saat ini investasi di papua masih susah dikarenakan pengurusan surat surat tanah yang tidak pasti”, tambah Bapak Kepala BKPM RI, yang juga merupakan Putra daerah asal Papua tersebut.

Berdasarkan data realisasi investasi Indonesia pada tahun 2020, sebesar 49,5% investasi masih berpusat di Jawa. Sementara sisanya baru tersebar di luar Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa masih menjadi tugas bersama untuk membuat agar investasi dapat lebih merata. Ini merupakan komitmen dari Bapak Bahlil selaku Kepala BKPM untuk menciptakan investasi yang inklusif, bertumbuh, dan merata. Salah satu programnya adalah melalui webinar ini agar milenial terutama milenial Papua mendapatkan wadah investasi.

Melalui webinar yang merupakan Kerjasama BKPM RI dan Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar ini, BKPM RI juga ingin mengajak semua masyarakat untuk investasi di luar Jawa guna meningkatkan infrastruktur dan pemerataan pembangunan daerah secara menyeluruh. Dalam webinar tersebut juga hadir Menteri Pariwisata RI Bapak Sandiaga Uno, Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue Bapak Tantowi Yahya, Staf Khusus Presiden RI Bapak Billy Mambrasar, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Bapak Tjokorda Bagus Pemayun, dan Associate Professor Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Ibu Myrza Rahmanita.