JAKARTA – Turnamen layangan aduan kategori anak-anak yang dikemas dalam Audisi Joker Kite Syndicate (Joksyn) U-15 sukses digelar di Lapangan Radar, Komplek Pushubad, Cijantung Jakarta Timur, Minggu (4/4/2021).
Turnamen yang dipimpin Yadi, wasit asal Bogor dan Ketua Panitia dipercayakan kepada pelayang sekaligus youtuber, Prima MM ini diikuti 64 pelayang cilik dari berbagai daerah di Jabodetabek hingga Sumedang Jawa Barat.
Pantauan wartawan di lapangan, adu ketangkasan dalam Audisi Joksyn U-15 berlangsung sangat seru. 64 atlit layangan Indonesia usia maksimal 15 tahun tersebut sama-sama menunjukkan kemampuan yang luar biasa.
Mereka tidak hanya mahir mencari peluang untuk menumbangkan lawannya, tapi memang mumpuni menguasi medan di langit. “Rasa-rasanya, ini adalah turnamen layangan yang sesungguhnya,” ujar Yadi.
Tak henti-hentinya, pria yang mengawal pertandingan tersebut memuji kemampuan para peserta. “Semua bagus dan menjunjung sportifitas. Ini patut ditiru, apalagi oleh pelayang dewasa,” sambungnya.
Diakhir hajatan yang digagas gelasan Joksyn, Ketua Panitia Prima MM menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh peserta hingga para panitia yang kompak.
“Turnamen berjalan lancar dan suasananya adem. Peserta semangat meski sempat terkendala masalah angin di awal pertandingan,” terang Prima.
Pria yang dikenal ceplas ceplos dan tak segan mengkritik dunia layangan Indonesia agar terus berkembang ini berharap ada lagi turnamen-turnamen layangan lain yang juga mengedepankan profesionalisme.
Keluar sebagai jawara dalam turnamen yang didukung Sahabat Polisi Indonesia dan Ahli Metafisika Mbah Mijan ini antara lain, Faiq Permana–Cibinong (Juara 1), Zhidan-Cijantung (Juara 2), Rian–Kelapa Gading (Juara 3), Abdi Al Lail AK-47F Lenteng Agung (Juara 4). Sedangkan empat Juara Harapan masing-masing Egi BM–Bambu Apus, Pudin MNKD–Bambu Apus, Alpin-Jagakarsa dan Radit-Kalibata
Sementara itu Owner Joksyn, Denmas Syahnoer mengapresiasi jalannya pertandingan. Pihaknya mengaku tak akan lelah untuk terus berjuang dalam menggali bakat-bakat dan kemampuan pelayang Indonesia. Entah dewasa atau usia anak-anak.
“Bantu kami agar lebih tulus. Kembali ke marwah awal, yaitu untuk mengembangkan permainan tradisional Indonesia, menggali potensi atlit layangan dan berjuang bersama-sama agar layang-layang diakui pemerintah sebagai salah satu cabang olah raga,” tegas Syahnoer.
“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” pungkasnya mencoba berfilosofi.
Senada disampaikan Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh. Melalui Wadir SDM DPN SPI Iim Iman Firmansyah dan Staff Dir Cyber DPN SPI Miswar, pihaknya senantiasa siap mensuport kegiatan positif di masyarakat.
Menurut Iim, turnamen adu layangan ini sangat menginspirasi masyarakat untuk tetap berinovasi dan produktif ditengah pandemi yang kita hadapi saat ini. “Turnamen ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi Indonesia. Sahabat Polisi akan selalu mensupportnya,” papar dia.
Menariknya, Audisi Joksyn U-15 menjadi tidak biasa. Pasalnya dalam turnamen kali ini turut dihadiri pelayang legendaris yang sekaligus pengrajin Joksyn dari Bandung, Yudho Lee. Bahkan ada tradisi baru, seluruh peserta berkesempatan bersantap siang bersama sebagai wujud rasa kebersamaan.
Tinggalkan Balasan