Mendukung Program Vaksinasi Gotong Royong

- Editorial Staff

Sabtu, 10 April 2021 - 11:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Kukuh Hadipramono

Vaksinasi gotong royong wajib kita dukung, karena program ini baik sekali. Jika ada 2 jalur vaksinasi, akan mempercepat vaksinasi nasional. Sehingga makin banyak yang punya kekebalan tubuh dalam melawan corona.

Kita semua akan sehat dan pandemi bisa berakhir. Sehingga akan bisa hidup normal dan semangat bekerja seperti dulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program vaksinasi nasional adalah program pemerintah agar seluruh masyarakat mendapatkan suntikan vaksin corona secara gratis. Vaksin yang diinjeksi adalah dari Sinovac, AstraZeneca, dan beberapa jenis lain.

Akan tetapi, halangan dalam program ini adalah jumlah WNI yang sangat banyak (225 juta orang), sehingga antriannya sangat lama. Diprediksi akan baru selesai dalam 18 bulan.

Untuk mempercepat antrian vaksinasi, maka dibuatlah jalur vaksinasi gotong royong. Karyawan bisa mendapatkan vaksin dari kantornya.

Jika ada 2 jenis program, maka masyarakat bisa lebih cepat mendapatkan vaksin dan perkiraan antrian selesai dalam 12 bulan. Sehingga kita akan lekas mendapatkan herd immunity dan masa pandemi dinyatakan berakhir.

Shinta Kamdani, Wakil Ketua KADIN menyatakan bahwa skema vaksinasi gotong royong akan dimulai april 2021. Harus menunggu dari pemerintah, karena penyedianya adalah Bio Farma. Sudah ada 17.500 perusahaan yang mendaftar ke KADIN dan diperkirakan 8,6 juta karyawan akan mendapatkan vaksin dari jalur ini.

Ada pula yang mengajak anggota keluarganya.
Shinta melanjutkan, ada beragam perusahaan yang mengajukan vaksinasi gotong royong.

Mereka bergerak di bidang manufaktur, transportasi, properti, dll. Ada pula UMKM yang mendaftar. Dalam artian, banyak perusahaan yang sudah sadar pentingnya vaksinasi gotong royong, sehingga mereka sukarela mendaftar.

Selain itu, vaksinasi ini tetap gratis, karena biayanya ditanggung oleh perusahaan.
Walau mendaftarnya ke KADIN, tetapi koordinatornya tetap dari Kementrian Kesehatan.

Karena memang ia yang berwenang melakukan vaksinasi di Indonesia. Kemenkes akan mengatur bagaimana distribusi vaksin dari BioFarma ke RS yang ditunjuk sebagai tempat vaksinasi, nakes yang jadi vaksinator, pengaturan suhu penyimpanan vaksin, dll.

Vaksinasi gotong royong wajib didukung karena akan membuat makin banyak WNI mendapatkan vaksin dengan lebih cepat. Mereka tak harus menunggu lama untuk mendapatkan SMS dari Kemenkes dan mengantri di Puskesmas.

Namun hanya perlu mengantri sebentar saat mendapatkan vaksinasi gotong royong, karena rekan kerja sekantor hanya sedikit.

Keamanan vaksinasi mandiri juga tidak usah diragukan. Walau jalurnya beda dari program vaksinasi nasional, tetapi syarat dan standarnya sama. Untuk vaksinasi gotong royong, akan memakai vaksin Sinopharm dan Moderna.

Vaksin Sinopharm disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius, sedangkan Moderna disimpan dalam suhu minus 20 derajat celcius.

Rencananya, tempat penyimpanan vaksin Moderna akan dipinjamkan. Sehingga tidak akan menambah anggaran untuk membeli cold storage baru. Sehingga pihak perusahaan tinggal mengikuti prosedur dari KADIN dan Kementrian Kesehatan dan membayarkan vaksin tersebut.

Pembayaran vaksin dari perusahaan merupakan wujud kepedulian para CEO, karena mereka memikirkan kesehatan karyawan. Karena sebenarnya karyawan juga aset perusahaan. Sehingga layak mendapatkan fasilitas kesehatan, termasuk vaksin corona.

Jika semua pekerja bebas corona, maka kantor akan aman dari serangan virus covid-19. Para karyawan akan berkarya dengan lebih produktif. Akibatnya, omzet perusahaan juga naik. Sehingga tidak ada ruginya ketika pemimpin perusahaan membayar vaksin untuk para pekerjanya.

Vaksinasi gotong royong merupakan jalan agar semua WNI divaksin dengan lebih cepat. Karena jika seluruh masyarakat mengandalkan jalur vaksinasi nasional, butuh waktu minimal 18 bulan. Namun jika ditambah dengan jalur mandiri alias gotong royong, perkiraan maksimal antrian hanya 12 bulan. Sehingga kita bisa bebas dari masa pandemi lebih cepat.

Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Berita Terkait

Toyota Hadirkan SUV Kecil dan Sedan pada Konsep Mobil Listrik Terbaru!
Kemenkes: Masyarakat Perlu Pakai Masker Soal Penemuan Kasus Pneumonia
Sebanyak 99 Proyek Strategis Telah Diselesaikan Menteri PUPR Selama 2023
Kunjungi Mabes Polri, Panglima TNI Perkuat Sinergi TNI-Polri
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Menjadi Saksi Pelantikan Kasad
Tak Main-Main, Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati
4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak di Kabupaten Nduga Dapat KPLB
Bentrok Masa Palestina vs Israel di Bitung, Kapolri Bereaksi

Berita Terkait

Kamis, 7 Desember 2023 - 11:59 WIB

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu 657 Meter

Kamis, 7 Desember 2023 - 11:00 WIB

Sidang Wanprestasi Pengelolaan Restaurant Sangria by Pianoza Berlanjut, Penguat Setor 5 Bukti Pada Majelis Hakim

Rabu, 6 Desember 2023 - 13:40 WIB

Ditangkap di Gandaria, Baday Antariksa Dituntut 4 Tahun dan Denda Rp 120 juta

Rabu, 6 Desember 2023 - 11:35 WIB

Kurir Ganja 21,3 Kilo Jakarta – Surabaya Diadili, Victor Sinaga Sebut Ditangkap di Rest Area Magetan

Rabu, 6 Desember 2023 - 10:42 WIB

Banjir Lahar Akibat Erupsi Marapi Melanda Tanah Datar

Rabu, 6 Desember 2023 - 09:27 WIB

Mediasi Pertama Gugatan Pembatalan Lelang Pembangunan RS Surabaya Timur Gagal

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:03 WIB

Polda Sumbar Lakukan Tindakan, Turunkan Personel Bantu Evakuasi Marapi

Selasa, 5 Desember 2023 - 22:35 WIB

Korban Erupsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 20 Orang

Berita Terbaru

Regional

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu 657 Meter

Kamis, 7 Des 2023 - 11:59 WIB

Sekda Kota Padang Andree Algamar

Sumatera Barat

Respons Sekda Andree Algamar Disebut Calon Kuat Pj Wali Kota Padang

Kamis, 7 Des 2023 - 10:12 WIB