Bakti Kominfo melaksanakan seminar live straming bertemakan “Pemanfaatan Internet Untuk Media Dakwah dan Pendidikan” yang diisi Ir. Alimin Abdullah selaku Anggota Komisi I DPR-RI, Dr. Ismail Cawidu, M.Si selaku Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muktiar SE.I., MM. selaku Dosen UMJ, yang mana dalam seminar live streaming tersebut Ir. Alimin Abdullah menyampaikan bahwa “beliau bicara tentang mutu pendidikan, mutu pendidikan itu dari awal sampai sekarang sudah mulai mengalami perubahan yang luar biasa, untuk pendidikan itu menjadi suatu bentuk perhatian tentu pemerintah juga terlibat memperhatikan tentang mutu pendidikan itu.
Kemudian beliau juga bicara tentang fasilitas pendidikan di mana dari sejarah awal beliau mulai pakai batu, pakai pensil, pakai pulpen, sekarang sudah pakai komputer dan lain sebagainya, itu adalah perubahan-perubahan di dalam dunia pendidikan dan juga di dalam dakwah, kata beliau tidak boleh sensitif terhadap perubahan, perubahan itu harus di sambut dan mengikuti perubahan tersebut, kemudian beliau juga menyampaikan tentang kebiasaan baik.
Bahwa ada hal yang penting yang perlu di kembangkan dalam dakwah dan pendidikan yaitu tentang akhlak, tentang kebiasaan baik, akhlak yang baik tentu akan menjadikan sebuah modal untuk bisa bersosialisasi dengan orang, sehingga orang juga sangat senang ketika berdialog atau berkumpul, beliau menyampaikan bahwa perkembangan teknologi atau perkembangan undang-undang itu tidak pernah salah, adanya undang-undang yang beliau sampaikan itu adalah tujuannya untuk menyeimbangkan kebaikan di antara kita semua, beliau juga menyampaikan tentang pentingnya pendidikan pertama adalah tentang pendidikan agama.
Betapa penting pendidikan agama sehingga beliau bercita-cita ingin membangun pesantren, lalau membicarakan tentang pentingnya pendidikan bahasa perlu di kembangkan, pentingnya teknologi, teknologi perkembanganya sudah sangat pesat sehinga harus bisa menggunakan teknologi ini dengan baik”.
Dalam kesempatan yang sama Dr. Ismail Cawidu, M.Si selaku Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan bahwa “Apa yang dilakukan Kominfo dan Bakti yaitu membangun infrastruktur telekomunikasi ke seluruh Indonesia khususnya daerah 3T terdepan, tertinggal, terpencil, sudah di bangun backbonenya dihubungkan dengan jaringan fiber link, microwave link dan satelit antara kota ke kabupaten, kota kabupaten lalu kecamatan dan sampai ke end user menerima sinyal dari BTS base transceiver station, sampai hari ini total panjang kabel dalam laut maupun darat sudah 348.442 km.
Dengan telah tersambungnya internet di gunakan untuk apa?, sekarang di sebut banjir informasi, dampak perkembangan teknologi digital dan jaringan realita komunikasi di era digital semua orang menjadi news getter dan news maker secara real time, sudah tidak ada batas ruang privat dan ruang publik, karena menyatu dalam satu wadah digital, konten menjadi sebuah pilihan karir content creator, terbuka kesempatan luas untuk pemanfaatan TIK dalam berbagai bidang, hoax, fake news termediasi teknologi digital, sosial media sebagai echo chamber atau ruang gema.
Internet pisau bermata dua ada manfaat da nada mudhorat seharusnya mendorong manfaatnya dan menekan mudhorat itu yang harus dilakukan, di dalam internet mengenal beberapa terminologi informasi misinformasi berarti salah informasi, informasinya salah tetapi orang menyebarkannya percaya bahwa informasi tersebut benar, terus ada disinformasi sipenyebar informasi tau kalau informasinya memang salah tetapi sengaja disebarkan untuk menipu, mengancam bahkan membahayakan pihak lain ini adalah hoax, mal-informasi, informasinya sebetulnya benar, sayangnya informasi itu digunakan untuk mengancam keberadaan orang lain dengan identitas tertentu, mal informasi ini biasanya dipakai pada pemberitaan SARA.
Bagaimana publik Indonesia memanfaatkan internet, pemanfaatan internet berdasarkan bidang ekonomi, bidang layanan public, bidang edukasi, bidang gaya hidup, bidang sosial politik, bidang kesehatan. Mengapa tidak memanfaatkan internet untuk sebagai media dakwah dan pendidikan, pasang niat baik-baik berdakwah karena Allah semata, pahami internet dunia maya tanpa batas, pahami bahwa jamaah terdiri dari banyak golongan, mulai dengan membuat perencanaan dakwah dan lain sebagainya. Ancaman baru Indonesia, propaganda medsos pengguna internet mencapai 175 juta 64% dan akses media sosial 160 juta 59%. Ini kekuatan baru yang menjadi harapan sekaligus ancaman, internet maupun medsos mampu mempengaruhi pikiran manusia opini secara masal, dalam waktu singkat, dengan biaya yang murah dan sulit dilacak.
Terjadinya kasus pengeboman perlu disikapi dengan sikap kehati-hatian bersama. Bentuk ancaman provokasi kegiatan untuk menyulut kebencian dan kemarahan, agitasi hasutan kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan, dan sebagainya, biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivis partai politik dengan pidato yang berapi-api untuk mempengaruhi massa, propaganda sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
Pencegahan dan penindakan hoax yaitu ada literasi digital edukasi dan pemberian wawasan kepada masyarakat terkait pemanfaatan internet dan media sosial, klarifikasi penggunaan berbagai media untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi terhadap isu hoaks di masyarakat bisa di cek di website: www.cekhoaks.id, pemblokiran penutupan situs dan konten penyebar hoax dan ujaran kebencian, penindakan hukum pelaksanaan proses penegakan hukum terhadap pelaku pembuat dan penyebar hoax dan ujaran kebencian bekerjasama dengan POLRI.
Ada sepuluh soft skill penting bagi kita hidup di dunia digital berpikir kritis, komunikasi yang baik, kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis informasi, rasa ingin tahu, kreatif, dan inovatif, kepemimpinan, kemampuan beradaptasi, kerja sama dan kolaborasi, public speaking, manajemen waktu dan networking.
Muktiar SE.I., MM. selaku Dosen UMJ menyampaikan “Pemanfaatan internet untuk media dakwah dan pendidikan, dakwah upaya untuk mengajak seseorang atau masyarakat agar memeluk dan mengamalkan ajaran Islam atau untuk mewujudkan ajaran islam ke dalam kehidupan yang nyata, pendidikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik, tujuan dakwah membimbing manusia kepada agama Allah, memberikan bukti kepada mereka yang menjauh atau menentang agama, melaksanakan kewajiban yang Allah berikan kepada setiap muslim, memuliakan kalimat Allah di muka bumi, semua hal yang mengajak manusia kejalan kebaikan.
Dalam berdakwah prinsip membangun intelektual umat diharuskan terjun langsung ke lapangan pemikiran dan ke praktik, inilah sesungguhnya bentuk konkret dari prinsip ilmu dan amal yang mesti dilakukan terus-menerus.
Ilmu dan amal bagaikan satu keping mata uang logam manusia sebagai sebagai subjek dakwah, harus merupakan cermin dari pikiran, perasaan, proses dan karya. Menurut Syeikh Qardhawi isi dari dakwah adalah tetap, tidak berubah, sedang media dan sarananya berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan umat manusia.
Maka dalam berdakwah wajib membuat dan menggunakan sarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Indonesia berada di peringkat keempat pengguna internet terbesar asia, total populasi 272.1 juta 55%, yang memiliki mobile phone 338.2 juta 124% ada yang memiliki Hp lebih dari satu, pengguna internet 175.4 juta 64% dan aktif di sosial media 160.0 atau 59%.
Mengapa harus berdakwah melalui internet karena, karakteristik dunia maya yang tak mengenal batas usia, kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, dapat diakses kapan saja tanpa batas waktu, ruang maksiat membutuhkan tandingan yaitu dakwah.
E-dakwah dan e-learning alternatif media dakwah dan pendidikan, penggunaan internet untuk berdakwah ataupun untuk pendidikan merupakan perwujudan integrasi antara islam dengan teknologi informasi, apabila e-dakwah berhasil diterapkan, maka seluruh lapisan dunia akan mengetahui bagaimana ajaran islam yang sesungguhnya
Apabila e-learning diterapkan secara merata bagi peserta didik di Indonesia kedepan IPM Indonesia juga akan merata, selain itu konsep e-dakwah juga merupakan salah satu kebangkitan umat Islam di bidang teknologi yang pada gilirannya akan berimbas pada sektor-sektor lain.
Efek negatif pertama, budaya membaca masyarakat melemah, maraknya media sosial menyebabkan masyarakat menjadi orang malas membaca buku, kedua, kualitas literasi keilmuan dan keislaman memburuk orang menjadi mudah percaya dengan informasi yang tersebar di media sosial, termasuk informasi keislaman naasnya, mereka langsung menyebarkan informasi tersebut tanpa mengecek ulang kebenarannya, ketiga, maraknya praktik plagiasi, karena saking mudahnya praktik copy dan paste yang tanpa interpretasi dan pemahaman yang mendalam, Keempat, banyak pendakwah yang malas untuk membaca buku, mengangap semua tersedia di internet media sosial tanpa bimbingan seorang guru, apa yang di baca diinternet, setelah merasa mengetahui islam, mereka berdakwah dan dianggap sebagai seorang ustadz, Kelima, klaim kebenaran atas paham keagamaan tertentu semakin tidak terbatas antar satu kelompok dengan yang lainnya saling berdebat dan mengklaim paham keagamaan kelompoknya sendirilah yang paling benar, Keenam, penyebaran radikalisasi agama media sosial dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan pemahaman agama yang tidak benar, menyebarkan ajaran-ajaran radikalisme dan terorisme.
Yang menjadi perhatian luruskan niat dan itikad yang baik, pahami esensi bedakwah ialah memberikan manfaat untuk orang lain dengan mengajak kejalan kebaikan, tunjukan kepada dunia tentang keagungan nilai-nilai luhur islam, pilih pembimbing atau pengontrol kualitas konten yang berkompeten dalam kesyariahan dan memiliki wawasan luas, sesuaikan isi konten dengan kebutuhan kekinian yang dibutuhkan masyarakat, lengkapi situs dakwah dengan aplikasi – aplikasi unggulan, seperti forum, e-mail, dan sebagainya.
Tinggalkan Balasan