Padang, – Program Semalam di Palanta (SEMATA) oleh Wali Kota (Wako) Padang Hendri Septa bersama jajaran di Pemko Padang terus berlanjut, kali ini dirasakan oleh keluarga Burhan (58) di RT 02 RW 03, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Rabu (21/4/21) lalu.
Seperti yang lainnya, kali ini keluarga Burhan merasakan bahagia dijemput di rumahnya lalu dibawa ke rumah dinas wali kota untuk berbuka puasa bersama wali kota dan keluarga hingga bermalam di sana.
Selama di Palanta keluarga Burhan disediakan sarana untuk beribadah bersama dan melakukan aktifitas lainnya hingga sahur bareng dengan pemimpin Kota Padang. Begitu esoknya rumahnya akan ditinjau untuk dibedah, diperkirakan pembangunannya selesai sebelum Lebaran nanti.
Setiba di kediaman Burhan, Wali Kota Hendri Septa beserta tim langsung terenyuh. Ia melihat dari sisi luar rumah yang didiami Burhan dan keluarga memang sangat tidak layak huni dan ketika masuk ke dalam rumah, keadaan lebih memprihatinkan lagi.
Hal itu dikarenakan bagian atap rumah sudah bolong-bolong. Lantai yang hanya beralaskan papan pun sudah lapuk akibat digerus panas dan hujan. Dinding rumah beralaskan papan sudah nampak tak layak semakin menambah keprihatinan.
Menurut Wali Kota, melalui program SEMATA, selain membangun kepedulian sosial, juga menjadikan keluarga dari kalangan kurang mampu sebagai tamu kehormatan Wali Kota Padang. Mereka dijemput dari rumahnya lalu dibawa ke rumah dinas wali kota untuk berbuka puasa bersama wali kota dan keluarga hingga bermalam di sana.
“Mari bapak ibu dan anak-anak semuanya, kita ke Palanta,” seru Wako Hendri saat itu sembari bergegas menuju mobil yang disediakan Tim SEMATA.
Ketika ditanyai terkait program Semalam di PALANTA wali kota muda itu menyebut, program ini merupakan program yang dilakukan pihaknya selama Ramadan untuk berbagi kepedulian bersama kaum dhuafa atau keluarga kurang mampu yang ada di Kota Padang.
“Alhamdulillah kali ini merupakan yang ketiga, dimana selama Ramadan 1442 H/2021 M untuk program SEMATA sebanyak 8 (delapan) keluarga akan kita kunjungi,” ungkap Wako Padang kepada wartawan di sela penjemputan.
“Alhamdulillah, kita dari jajaran Pemerintah Kota Padang ingin melakukan sesuatu yang luar biasa pada Ramadan tahun ini dengan memberikan kebahagiaan bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu di Kota Padang. Sebagaimana sesuai sabda Nabi Muhammad SAW kaum dhuafa atau orang miskin adalah orang-orang yang sangat dicintai Rasulullah SAW,” paparnya.
“Jika kita tak peduli, tidak berempati dan tidak memuliakan saudara-saudara kita tersebut, maka kita harus malu mengaku cinta Rasulullah. Karena mencintai orang miskin termasuk salah satu dalam wasiat Nabi Muhammad SAW kepada sahabatnya Abu Dzar Al Ghifari,” ulas wako menambahkan.
Lebih lanjut Wako mengatakan, sesungguhnya dengan mengajak rakyatnya bermalam di rumah dinasnya sendiri sekaligus membantu membedah rumahnya adalah perbuatan mulia. Menurutnya, rumah dinas yang ia diami beserta keluarga saat ini sesungguhnya adalah rumah rakyat, bukan miliknya pribadi.
“Hal ini kita lakukan sebagai wujud rasa syukur, penghormatan pada rakyat, walau belum semuanya bisa diberi perhatian khusus. Setidaknya, melalui program SEMATA ini kita berharap juga bisa mengetuk banyak pintu hati lainnya untuk bisa saling peduli pada kaum dhuafa atau kurang mampu di kota ini,” ungkap Hendri.
“Kita berharap, kebaikan ini menular ke banyak kalangan sehingga ikut mendukung dan bahkan melakukan kegiatan yang sama. Semoga niat baik dan upaya ini berjalan dengan baik dan lancar,” harapnya mengakhiri.
Sementara itu, Burhan saat dijemput Wali Kota Hendri Septa dan jajaran di rumahnya lebih cenderung terlihat diam. Ia pun mengaku sangat senang dan terharu dan tak mampu mengungkapkan kata-kata selain bersyukur kepada Allah SWT.
Sementara Gusminar pun menjawab setiap tanya dari wali kota dan tim saat itu. Ia pun menjawab dengan apa adanya sesuai kondisi dan situasi yang dialami selama ini.
Ketika ditanyai seputar kondisi dan aktivitasnya sehari-hari Ibu dua orang anak itu menyebut ia hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. suaminya Burhan bekerja sebagai buruh serabutan, pendapatannya masih jauh dari kata cukup. Tiap hari kadang ia hanya makan sekali bersama suami bersama sepasang anaknya Nurlela sekarang bersekolah di SMP 14 kelas XII dan sang kakak Rahmad Saputra di SMA Dian Andalas.
“Kami sekeluarga sangat bersyukur telah dibantu dan rumah kami juga akan dibedah menjadi lebih baik dan layak huni. Karena memang, saat ini rumah kami hanya berdindingkan papan dan atapnya pun bolong-bolong. Ketika hujan airnya pun masuk ke dalam rumah. Semoga bantuan ini semua menjadi amal saleh bagi pak Wali dan jajarannya yang telah membantu kami,” kata Gusminar dengan nada haru.
Tinggalkan Balasan