Padang, – Pertamina Cabang Padang lepas tangan atas persoalan meroketnya harga gas subsidi LPG 3 Kg, pihaknya beralasan Pertamina hanya sampai ke pangkalan. Menyikapi persoalan ini, akan ditindaklanjuti Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumbar.
“Akan kita tindak lanjuti. Kita akan turunkan personil untuk cek fakta di lapangan,” kata Dirkrimsus Polda Sumbar Kombes Pol Joko Sadono, kepada deliknews.com, Jum’at (21/5/21).
Sebelumnya diberitakan, masyarakat miskin kembali menangis dengan meroketnya harga eceran gas subsidi LPG 3 Kg di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2021 ini. Namun Pertamina lepas tangan karena hanya sampai ke pangkalan. Lalu siapa yang bertanggungjawab?
Baca jug : Harga Gas Subsidi Meroket Pertamina Padang Tidak Tanggungjawab, Andre Minta Dirut Investigasi
Harga Gas Subsidi Meroket Warga Pasaman Menangis, Pertamina Lepas Tangan
Harga gas bersubsidi yang diperuntukan untuk masyarakat miskin di Kabupaten Pasaman seharusnya dijual dengan HET senilai Rp18.600 di pangkalan resmi. Namun banyak masyarakat mengeluh membeli gas subsidi LPG 3 Kg dengan harga capai Rp30.000 – Rp45.000 per tabungnya.
Yudi selaku Pengelola SPBG Agen LPG di Pertamina Padang ketika dikonfirmasi mengatakan Pertamina hanya sampai di pangkalan dan sesuai dengan HET.
“Di lapangan setelah pangkalan ada pengecer, warung – warung yang tidak terkendali yang seharusnya dirapikan juga dari pihak tertentu,” kata Yudi kepada deliknews.com, Rabu (19/5/21).
Ditegaskan Yudi, pihak Pertamina melakukan pengawasan hanya sampai di pangkalan bukan ke pengecer.
Soal penertiban harga yang meroket, ditegaskan Yudi, penertibannya bukan di pangkalan. Sebab di pangkalan sesuai dengan HET.
“Aparat yang menindak di pengecer. Penindakannya dengan aparat, bukan menindak pangkalan. Pihak – pihak aparat yang menindak di pengecer,” tegas Yudi.
Yudi memastikan semua pangkalan menjual diatas HET. Untuk itu warga jangan membeli di pengecer, tapi belilah di pangkalan resmi.
Kemudian soal banyaknya masyarakat yang merasa kesulitan mendapatkan gas subsidi LPG 3 Kg. Dikatakan Yudi, selama adanya Satgas Covid-19 Pertamina menambahkan suplai.
“Untuk pasokan gas subsidi LPG 3 Kg pasokan lancar, tidak ada kendala,” ujarnya.
Sementara, Kepala Cabang Pertamina Padang Wira dan Yudi selaku Pengelola SPBG Agen LPG sudah dikonfirmasi, namun belum bisa menginformasikan berapa jumlah pangkalan gas subsidi LPG 3 Kg di Kabupaten Pasaman, berapa jatah kuota setiap pangkalan perbulan, apakah pertamina selalu memastikan setiap pangkalan itu mendapatkan jatahnya setiap bulan. Namun pertanyaan yang diajukan belum bisa dijawab, hingga berita ini ditayangkan.
Berdasarkan hasil investigasi dan informasi yang diperoleh tim deliknews.com, banyak pangkalan yang tidak mendapatkan jatahnya sesuai dengan kontrak bersama agen. Hal ini diduga menjadi penyebab susahnya masyarakat mendapatkan gas subsidi tersebut, sehingga meroketnya harga hingga capai Rp45.000 per tabungnya.
Lalu yang menjadi pertanyaan, kemana peruntukan penambahan pasokan gas subsidi LPG 3 Kg, siapa sebenarnya oknum yang bermain di balik persoalan ini, pihak pertamina, agen atau pangkalan?.
(Darlin)
Tinggalkan Balasan