Barito Timur, Kalteng, deliknews – Seorang sopir travel telah mengaku menyogok dengan sejumlah uang kepada oknum petugas agar bisa lolos di pos penyekatan perbatasan di bundaran Pasar Panas Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
Nanang, sopir travel rute Airport Samsudin Noor Banjar Baru – Muara Teweh tersebut mengungkapkan, saat Plt Kasatpol PP Kabupaten Barito Timur, Ari Panan P Lelu, mengawal tiga buah mobil travel ke RSUD Tamiang Layang agar sopir dan penumpang melakukan rapid test antigen jika ingin melanjutkan perjalanan.
“Kemarin saya bayar Rp 25 ribu kepada petugas di pos supaya bisa lolos, tiga mobil jadi Rp 75 ribu, kenapa sekarang tidak bisa, ujar Nanang dengan nada kesal di RSUD Tamiang Layang, Jumat 21 Mei 2021.
Merasa sebelumnya bisa lolos, kali ini Nanang mencoba bernegosiasi lagi dengan Kasatpol PP yang kebetulan sedang mengecek pos penyekatan, namun tidak berhasil.
Ketika dimintai klarifikasi terkait pengakuan sopir travel tersebut, Kasatpol PP Ari Panan P Lelu mengatakan, belum mengetahui siapa oknum petugas yang disogok sopir travel.
Namun dijelaskannya, bahwa sopir travel tersebut sempat berusaha menyogok dirinya juga, namun dia menolak serta mempersilahkan mereka melakukan rapid test antigen atau putar balik.
“Saya bilang dari pada Bapak memberi saya Rp 200 ribu agar bisa lolos lebih baik bapak gunakan uang itu untuk rapid test antigen,” ujar Ari
Sedangkan untuk menindaklanjuti dugaan oknum petugas pos penyekatan yang menerima suap. Dirinya sudah menyampaikan informasi tersebut kepada perwira pengawas (Pawas) pos penyekatan perbatasan, lanjutnya.
“Tadi sopir sudah ditanyakan KTPnya sama nomor HPnya, Pawas sudah berhubungan dengan sopir, itu nanti urusannya Polri untuk meminta keterangan kepada sopir tersebut saat kembali dari arah Muara Teweh, ucap Ari.
AD, salah satu warga Tamiang Layang yang turut mendengarkan pengakuan sopir travel tersebut menyayangkan perilaku oknum petugas yang menerima sogokan.
“Bagaimana bisa mengajari masyarakat agar disiplin protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran covid-19 kalau petugas sendiri melanggar aturan dan mudah menerima sogokan, pungkasnya. (Boy)
Tinggalkan Balasan