Pasaman, – Anggota DPRD Sumatera Barat dapil Pasaman dan Pasaman Barat Khairuddin Simanjuntak menyesalkan pernyataan Pertamina yang menyebutkan Informasi kelangkaan dan naiknya harga gas subsidi PLG 3 Kg di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat adalah informasi hoax.
“Ini sangat kita sesalkan, ekonomi masyarakat sedang susah dimasa Pandemi Covid-19, namun harga gas naik terlalu tinggi. Tapi ada pemberitaan yang menyebutkan hal tersebut hoax,” kata Khairuddin Simanjuntak juga mantan jurnalis senior ini, Minggu (23/5/21).
Baca juga : Kadis Perdaginnaker Pasaman Akui Kelangkaan Gas Subsidi, Bantah Pernyataan Pertamina
Wali Nagari Panti Selatan Pasaman Prihatin Harga Gas Subsidi Naik Dimasa Pandemi Covid-19
Masa Pandemi Harga Gas Subsidi Capai Rp50 Ribu, Pertamina Padang Bungkam Soal Kuota
Ditreskrimsus Polda Sumbar Tindak Lanjuti Harga Gas Subsidi Meroket di Pasaman
Harga Gas Subsidi Meroket Pertamina Padang Tidak Tanggungjawab, Andre Minta Dirut Investigasi
Menurut Khairuddin Simanjuntak, seharusnya pihak Pertamina mengecek dulu kelapangan dengan berkoordinasi dengan pihak – pihak berwenang, jangan asal mengeluarkan pernyataan yang membuat resah masyarakat.
“Kita sarankan kepada Dirut Pertamina, agar benar – benar menginvestigasi persoalan ini. Tidak tertutup kemungkinan ada oknum dari pejabat Pertamina sendiri yang bermain. Ini persoalan serius sebab menyakut beban masyarakat yang semakin berat,” tegasnya.
Menurut Khairuddin Simanjuntak, berdasarkan UU yang berlaku setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, dan/atau Liquefied Petroleum Gas yang disubsidi pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar.
Terpantau diberitakan sejumlah media, petugas Pertamina Cabang Padang, Yudi, mengatakan telah mengecek ke lapangan di Kabupaten Pasaman didapati stok ketersediaan cukup di pangkalan, dengan harga sesuai ketentuan dengan HET Rp18.600 per tabung mengacu pada Pergub No. 95 Tahun 2014.
Dikatakan Yudi, mereka terus berkoordinasi dengan agen wilayah Kabupaten Pasaman, untuk memprioritaskan penyaluran LPG 3 Kg ke wilayah sentra pemukiman hingga pelosok nagari.
Yudi menegaskan, jika ada berita atau informasi yang mengatakan, kelangkaan atau harga melambung tinggi, itu hanya hoax dari orang-orang tertentu, untuk membuat stabilisasi daerah goyang, dan tidak perlu dipercaya karena ada indikasi tertentu dari orang-orang atau kelompok tersebut. Jangan terpancing dengan isu dari orang-orang tertentu menyangkut gas rakyat ini, karena keinginan mereka hanya membuat gejolak dan mengambil keuntungan dalam keresahan masyarakat.
Sementera pernyataan Pertamina itu bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perdaginnaker) Kabupaten Pasaman, M.N Susilo, mengakui adanya kelangkaan gas subsidi LPG 3 Kg di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat, diduga penyebab tinggi harga penjualan.
Menurut Kadis Perdaginnaker ini, pemberitaan di deliknews.com terkait persoalan naiknya harga gas subsidi LPG 3 Kg dan kelangkaan sudah sesuai dengan fakta yang ada.
“Sudah benar berita itu,” tegas M.N Susilo, kepada deliknews.com, Sabtu (22/5/21).
Dikatakan M.N Susilo, menurut informasi yang ia dapatkan dari salah satu pangkalan, memang terjadi kelangkaan gas subsidi LPG 3 Kg di Pasaman.
“Memang benar. DO (Delivery Order / pengantaran pesanan) tidak keluar,” terangnya.
Sementara Azwir Karim selaku Wali Nagari Panti Selatan, Kabupaten Pasaman mengaku prihatin terhadap naiknya harga gas subsidi ini.
“Kita sangat prihatin dimasa pandemi ini harga gas naik. Kemarin teman saya (Di Nagari Panti Selatan) membeli dengan harga Rp30 ribu,” kata Azwir Karim kepada deliknews.com, Sabtu (22/5/21).
Wali Nagari ini berharap pihak – pihak terkait agar mencarikan solusi supaya harga gas subsidi tidak terlalu mahal, karena akan menjadi beban bagi masyarakat khususnya di Nagari Panti Selatan.
Senada disampaikan salah seorang warga Nagari Panti Selatan, Aswar, mengaku baru membeli gas subsidi LPG 3 Kg dengan harga Rp45 ribu.
“Benar harga gas mahal dan langka, di kampung tidak ada. Saya baru membeli ke Panti (Nagari Panti Kabupaten Pasaman) Rp45 ribu satu tabung 3 kilo,” kata Aswar kepada deliknews.com.
Berdasarkan penelusuri dan informasi dari masyatakat disejumlah daerah di Kabupaten Pasaman, rata – rata penjualan gas subsidi LPG 3 Kg Rp30 ribu. Tak hanya disitu, bahkan ada warga Pasaman menyebutkan melalui media sosial harga gas didaerahnya mencapai hingga Rp50 ribu.
“Kemarin pas lebaran saya beli harga 40 ribu, dan tetangga saya ada yang sampai 50 ribu,” kata akun Facebook Ilman yang mengaku warga Nagari Sitombol, Kabupaten Pasaman, Jum’at (21/5/21).
Untuk diketahui, soal pernyataan Yudi itu, deliknews.com telah melakukan konfirmasi kepada Kepala Pertamina Cabang Padang Wira, darimana sumber dan apa dasar Pertamina membuat pernyataan yang mengatakan kelangkaan dan naiknya harga gas subsidi di Kabupaten Pasaman adalah hoax. Namun pihak Pertamina belum menanggapi, hingga berita ini ditayangkan.
(Darlin)
Tinggalkan Balasan