Pasaman, – Masyarakat Kabupaten Pasaman menjerit naiknya harga gas subsidi LPG 3 Kg di dari yang seharusnya Rp18.600 menjadi Rp30 ribu sampai Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per tabungnya. Menurut masyarakat harga itu tidak masuk akal.
“Saling lempar tanggung tanggung jawab. Perlu pak kadis ketahui LPG tiap tahun mengalami kelangkaan dan kelangkaan itu terjadi dari awal ramadhan sampai idul fitri. Ini sudah menjadi tugas bapak sebagai kepala dinas untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi. Kita prihatin pada masyarakat yang ekonomi hancur begini harus beli gas yang harganya gak masuk diakal,” kata akun Facebook Ilman mengaku warga Nagari Sitombol, Kabupaten Pasaman, menanggapi pernyataan Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perdaginnaker) Kabupaten Pasaman, M.N Susilo, dengan judul berita Kadis Perdaginnaker Pasaman Akui Kelangkaan Gas Subsidi, Bantah Pernyataan Pertamina
Baca juga : Sebut Hoax, Fopbindo Nilai Pertamina Buat Kegaduhan Masyarakat
Khairuddin Simanjuntak Sesalkan Pertamina Sebut Harga Gas Subsidi Naik Hoax
Masa Pandemi Harga Gas Subsidi Capai Rp50 Ribu, Pertamina Padang Bungkam Soal Kuota
Sebelumnya Kepala Dinas Perdaginnaker Kabupaten Pasaman, M.N Susilo, mengakui adanya kelangkaan gas subsidi LPG 3 Kg di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat, diduga penyebab tinggi harga penjualan. Hal ini tentunya bertentangan dengan pernyataan Pertamina Cabang Padang, yang menyebutkan pasokan lancar, bahkan menyebut informasi dan berita naiknya harga gas subsidi adalah hoax.
Menurut Kadis Perdaginnaker M.N Susilo, pemberitaan terkait persoalan naiknya harga gas subsidi LPG 3 Kg sudah sesuai dengan fakta yang ada.
“Sudah benar berita itu,” tegas M.N Susilo, kepada deliknews.com, Sabtu (22/5/21).
Dikatakan M.N Susilo, menurut informasi yang ia dapatkan dari salah satu pangkalan, memang terjadi kelangkaan gas subsidi LPG 3 Kg di Pasaman.
“Memang benar. DO (Delivery Order / pengantaran pesanan) tidak keluar,” terangnya.
Masih menurut Kadis Perdaginnaker, kelangkaan gas subsidi di Kabupaten Pasaman terjadi selama lebaran Idul Fitri tahun 2021 ini.
Sementara Azwir Karim selaku Wali Nagari Panti Selatan, Kabupaten Pasaman mengaku prihatin terhadap naiknya harga gas subsidi ini.
“Kita sangat prihatin dimasa pandemi ini harga gas naik. Kemarin teman saya (Di Nagari Panti Selatan) membeli dengan harga Rp30 ribu,” kata Azwir Karim kepada deliknews.com, Sabtu (22/5/21).
Wali Nagari ini berharap pihak – pihak terkait agar mencarikan solusi supaya harga gas subsidi tidak terlalu mahal, karena akan menjadi beban bagi masyarakat khususnya di Nagari Panti Selatan.
Senada disampaikan salah seorang warga Nagari Panti Selatan, Aswar, mengaku baru membeli gas subsidi LPG 3 Kg dengan harga Rp45 ribu.
“Benar harga gas mahal dan langka, di kampung tidak ada. Saya baru membeli ke Panti (Nagari Panti Kabupaten Pasaman) Rp45 ribu satu tabung 3 kilo,” kata Aswar kepada deliknews.com.
Sementara, terpantau diberitakan sejumlah media yang ditayangkan pada (21/5/21) kemarin, petugas Pertamina Cabang Padang, Yudi, mengatakan telah mengecek ke lapangan di Kabupaten Pasaman didapati stok ketersediaan cukup di pangkalan, dengan harga sesuai ketentuan dengan HET Rp18.600 per tabung mengacu pada Pergub No. 95 Tahun 2014.
Dikatakan Yudi, mereka terus berkoordinasi dengan agen wilayah Kabupaten Pasaman, untuk memprioritaskan penyaluran LPG 3 Kg ke wilayah sentra pemukiman hingga pelosok nagari.
Yudi menegaskan, jika ada berita atau informasi yang mengatakan, kelangkaan atau harga melambung tinggi, itu hanya hoax dari orang-orang tertentu, untuk membuat stabilisasi daerah goyang, dan tidak perlu dipercaya karena ada indikasi tertentu dari orang-orang atau kelompok tersebut. Jangan terpancing dengan isu dari orang-orang tertentu menyangkut gas rakyat ini, karena keinginan mereka hanya membuat gejolak dan mengambil keuntungan dalam keresahan masyarakat.
Soal pernyataan itu, deliknews.com telah melakukan konfirmasi kepada Sales Area Manager (SAM) Pertamina Padang, I Made Wira Pramata, darimana sumber dan apa dasar Pertamina membuat pernyataan yang mengatakan kelangkaan dan naiknya harga gas subsidi di Kabupaten Pasaman adalah hoax.
Kemudian dikonfirmasi berapa jatah kuota setiap pangkalan perbulan, dan apakah Pertamina selalu memastikan setiap pangkalan itu mendapatkan jatahnya setiap bulan. Namun pihak Pertamina belum menanggapi, hingga berita ini ditayangkan.
(Darlin)
Tinggalkan Balasan