Oleh : Alfisyah Dianasari
Pemerintah terus bekerja keras dan optimal untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 akibat adanya sebagian masyarakat yang memaksakan untuk mudik pada libur Idulfitri kemarin.
Sejumlah langkah tersebut adalah meningkatkan ruang perawatan hingga tabung oksigen.
Pasca masa libur lebaran, pemerintah tengah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dengan meningkatkan ketersediaan tempat tidur perawatan dan obat-obatan di rumah sakit secara nasional.
Meski demikian, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) mengatakan bahwa pihaknya sangat berharap agar lonjakan kasus tersebut tidak terjadi.
Budi memaparkan, bahwa secara nasional, ketersediaan tempat tidur perawatan di seluruh rumah sakit yang ada adalah sebesar 390 ribu unit.
Dari jumlah tersebut sebanyak 70-an ribu telah dialokasikan untuk perawatan pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi. Sementara fasilitas tempat tidur ICU secara nasional diketahui berjumlah 22 ribu di mana sebanyak 7.500 di antaranya juga mengalokasikan untuk perawatan pasien Covid-19.
Pihaknya juga memberikan gambaran bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU yang dimiliki tersebut masih 3 kali lebih besar dari kapasitas tempat tidur dan ICU yang didedikasikan untuk Covid-19 saat ini.
Perlu diketahui, dari 70-an ribu kapasitas tempat tidur perawatan isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit, sebanyak 23 ribuan tengah digunakan hingga saat ini untuk merawat pasien Covid-19. Sementara dari 7500 tempat tidur ICU saat ini telah digunakan sebanyak kurang lebih 2.500 tempat tidur.
Meski demikian, angka yang dipaparkan oleh Menteri Kesehatan tersebut merupakan angka dari agregat nasional yang perlu diakui bahwa kondisi sebenarnya di beberapa provinsi jauh lebih tinggi tingkat keterisiannya. Hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.
Oleh karena itu, Budi meminta kepada para Gubernur, Bupati dan Wali Kota khususnya yang memimpin daerah dengan tingkat keterisian tempat tidur perawatan Covid-19 yang masih tinggi, untuk mewaspadai hal tersebut dan bersama mengingatkan masyarakat tentang pentingnya berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan serta memantau kesiapan rumah sakit di daerah masing-masing.
Selain itu, Menkes juga mengajak kepada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan karena hal tersebut merupakan cara terbaik untuk mencegah penularan virus corona, khususnya terhadap beberapa varian baru yang telah masuk ke Indonesia.
Dalam keterangan pers bersama menko perekonomian dan menhub, Budi selaku Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa tiga varian baru corona tersebut yang masuk kategori variant of concern dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah masuk ke Indonesia yakni varian London (B.1.1.7), Afrika Selatan (B.1.351) dan India (B.1.617).
Perlu diketahui pula bahwa penyebaran varian baru tersebut berasal dari negara Arab Saudi, Afrika, India dan Malaysia.
Ia mengungkapkan, penyebaran virus tersebut agak terkonsentrasi cukup besar di daerah Sumatera Selatan dan daerah Kalimantan. Sehingga memang penyebarannya relatif cukup banyak di daerah Sumatera dan Kalimantan.
Sebagai langkah antisipasi agar ketiga varian baru tersebut tidak menyebar lebih luas, pemerintah melalui kementerian kesehatan akan melakukan genome sequencing secara intens di sejumlah daerah yang terpantau telah terdeteksi akan adanya varian baru tersebut.
Sebelumnya genome sequencing telah dilakukan pasca temuan ratusan kasus positif covid-19 yang dialami oleh pekerja migran Indonesia yang datang dari Malaysia. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran varian baru covid-19 masuk ke Indonesia.
Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa kasus positif pada pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari Malaysia ditemukan di Kepulauan Riau sebanyak 170 orang dan Sumatera Utara 33 orang.
Dalam satu bulan terakhir, kasus Covid-19 di Pulau Sumatera memang menunjukkan tren kenaikan dibanding pulau lainnya.
Pada kesempatan berbeda Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, mengatakan akan pentingnya pemeritah daerah yang bagian wilayahnya bisa menjadi sumber persebaran Covid-19 mengecek implementasi kebijakan pengendalian penularan virus corona di lapangan.
Dirinya mengatakan bahwa pemerintah juga berupaya mencegah virus corona yang berasal dari India dan menyebar di Indonesia. Prinsipnya, pemerintah akan terus melakukan upaya sungguh-sungguh agar varian baru ini tidak sampai menyebar.
Hingga saat ini pemerintah juga belum melihat adanya tanda-tanda penyebaran virus corona varian baru di Indonesia.
Kita berharap pemerintah dan seluruh masyarakat lintas sektoral, dapat terus berupaya dan berikhtiar untuk menekan angka laju covid-19, sehingga pandemi ini akan lebih cepat berakhir.
Penulis adalah warganet tinggal di Depok
Tinggalkan Balasan