Malaka, NTT, deliknews – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  melaunching perencanaan program membangun kesiapan komunitas rentan bencana untuk siap respon dan pemulihan bencana desa siaga yang diselenggarakan Oxfam dan Cis Timor di Hotel Ramayana, Betun Kabupaten Malaka NTT, Jumat 4/6/2021

Launching program kegiatan desa siaga Oxfam dan Cis Timor untuk 3 tahun kedepan  terkait bencana siklon seroja NTT dan bencana Banjir bandang sungai kali Benanai pada 4/4/2021 lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malaka, Gabriel Seran mengatakan penangan bencana melalui 3 tahapan. Yaitu: Tahap tanggap darurat, tahap penanggulangan bencana dan tahap pemulihan.

“Dari beberapa tahap itu harus ditunjang dengan data. Oleh karena itu saya sampaikan data korban, rumah, masyarakat terdampak bencana banjir yaitu, rusak ringan 2708 rumah, rusak sedang 603 rumah, rusak berat 556 rumah. Anggaran perumahan korban terdampak banjir, rusak ringan Rp. 10 juta, rusak sedang Rp. 25 juta, rusak berat Rp. 50 juta” ujar Gabriel Seran.

Untuk pelaksanaan pembangunan rumah korban terdampak banjir ada 2 pola. Pola pertama melalui swakelola dan pola kedua mengunakan prostender. Kolaborasi penangan bencana banjir terhadap masyarakat harus ada kewaspadaan masyarakat sebelum terjadi banjir.

Untuk penanganan bencana itu, dari semua elemen baik dari Lembaga OJK, masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, propinsi dan pusat, pungkasnya.

Koordinator Cis Timor, Ros. J. Jaro mengatakan mengatakan, tujuan OJK Cis hadir di Kabupaten Malaka untuk membangun komunikasi dengan pendekatan melalui desa siaga.

“Kolaborasi desa siaga guna memotivasi masyarakat mewaspadai rentan terhadap bencana banjir sebelum terjadi bencana banjir. Kemudian penanganannya dan cara membangun kerja sama dengan sesama setelah terjadi banjir. Dari semua itu butuh membangun komunikasi dan pendekatan” ujar Ros. J. Jaro saat di temui di loby Hotel Ramayana

Selain itu, mengedukasi masyarakat terhadap kesiapan siagaan saat musim hujan akan terjadi bencana banjir. Karena Kabupaten Malaka sebagai daerah DAS. Jadi setiap tahun dimusim hujan selalu terjadi banjir. Untuk desa siaga kita ambil di desa Mota Ulun kecamatan Malaka Barat, tutupnya.(Dami Atok)