Oleh : Rebeca Marian

Aparat Keamanan optimal mendukung pemulihan situasi keamanan di Yahukimo Papua. Langkah ini ditempuh agar situasi kembali kondusif pasca bentrokan antar suku pada 3 Oktober 2021.
Yahukimo adalah Kabupaten di Papua yang terletak di perbukitan sehingga suhunya sejuk. Namun sayang sekali kesejukan Yahukimo jadi memanas ketika ada penyerangan pada tanggal 3 oktober 2021, yang menyebabkan 6 orang kehilangan nyawa dan 41 korban luka-luka. Peristiwa berdarah ini membuat 1.000 warga dievakuasi dan suasana jadi sangat runyam.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyatakan bahwa personel Polri dan TNI melakukan patroli di tengah kota maupun pinggiran Kota Dekai (ibukota Kab Yahukimo). Tujuannya agar situasi semakin kondusif. Polres Yahukimo juga telah mengamankan 52 orang yang diduga sebagai pelaku kerusuhan dan pembakaran rumah warga.
Patroli dilakukan dengan ketat untuk mengamankan segenap daerah di Yahukimo. Pasalnya, kontur di kabupaten itu agak unik, ada yang melandai tetapi banyak pula yang di perbukitan. Sehingga diharap seluruh bagian akan aman, dan kondisi wilayah tidak akan mempersulit patroli yang dilakukan oleh anggota Polri dan TNI.
Kombes Pol Ahmad melanjutkan, para korban luka masih dirawat di RSUD Yahukimo. Sementara penduduk dievakuasi ke Mapolres Yahukimo. Sementara itu, anggota Polri dan TNI mendatangi dan mengavakuasi tempat kejadian perkara dan mengamankannya. Serta mendekati para tokoh, dan kemudian melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Penyelidikan dan penyidikan wajib dilakukan untuk mengetahui penyebab penyerangan ini. Pasalnya, suku yang menyerang termakan hoaks bahwa mantan bupati Yahukimo Abock meninggal dunia karena dibunuh oleh lawan politiknya. Padahal faktanya beliau terkena seangan jantung sehingga kehilangan nyawa.
Perlu untuk diselidiki siapa yang dengan kejam menyebar hoaks sehingga terjadi penyerangan di Yahukimo. Oknum ini harus ditangkap sesegera mungkin, karena gara-gara dia ada korban lukaluka dan juga korban nyawa. Bagaimana nasib keluarga yang ditinggalkan oleh korban yang meninggal dunia? Akan sangat kasihan.
Jangan sampai ada korban berikutnya karena embusan berita palsu. Ia harus dihukum berat karena menyebarkan hoaks, meresahkan masyarakat, dan menyebabkan banyak kerugian secara materiil maupun immateriil. Penyebabnya karena banyak properti yang terbakar dalam peristiwa penyerangan tanggal 3 oktober lalu, walau belum dihitung berapa besar kerugiannya.
Kombes Pol Ahmad juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu cepat percaya akan suatu kabar yang tersebar. Apalagi jika belum jelas sumber beritanya, karena bisa jadi itu hanya hoaks yang disebarkan oleh para oknum. Masyarakat diharap menjaga kamtibmas agar situasi selalu kondusif.
Masyarakat jangan terlalu cepat tersulut emosi apalagi ketika beritanya hanya hasil forward dari 1 grup wa ke grup lainnya. Periksa kebenarannya terlebih dahulu. Jangan gara-gara amarah jadi merugikan orang lain, dan akhirnya berujung masuk bui. Utamakan logika daripada emosi dan jangan terlalu cepat mengambil keputusan.
Sebenarnya kita bisa memeriksa bahwa suatu kabar itu hoaks atau benar dengan mengecek di internet. Gunakan smartphone dengan baik, jangan hanya untuk chatting dan main sosmed, tetapi juga untuk tujuan positif seperti mengecek hoaks. Ketika tahu bahwa ada hoaks maka langsung sebarkan bahwa itu salah, agar tidak ada yang termakan berita palsu tersebut.
Untuk memulihkan situasi di Yahukimo maka aparat makin mengetatkan penjagaan, baik di tengah maupun pinggiran kota Dekai. Jangan sampai ada penyerangan berikutnya yang membuat situasi makin mengkhawatirkan. Masyarakat juga diimbau agar tidak mudah percaya suatu kabar, karena bisa jadi itu hanya hoaks.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta