Tuban, Jatim, deliknews – Launching Forum Generasi Pesisir Berkarya (FGPB) di awali dengan penyerahan data tambahan nelayan kecamatan Tuban untuk mengurus e Kartu Nelayan dari Ketua FGPB ke Dinas Perikanan Tuban.
Kepedulian para pemuda di kelurahan Sidomulyo yang mayoritas sebagai profesi nelayan tergerak terhadap kehidupan para nelayan. Tergerak dengan rasa kepedulian terhadap nasib para nelayan tradisional di kabupaten Tuban khususnya di kecamatan Kota Tuban membuat para pemuda kelurahan Sidomulyo membuat forum FGPB.
Pendataan nelayan di kecamatan kota Tuban sebagian sudah di data dan sebagian lagi belum didata. FGPB menindaklanjuti dengan menjemput bola untuk mendata para nelayan yang belum terdata. Mengingat para nelayan tradisional saat melaut nya pagi hari sampai siang sehingga tidak ada waktu untuk mengurus e kartu nelayan disaat jam kerja.
Acara Launching Forum Generasi Pesisir Berkarya (FGPB) di Plaza Ikan jl. Panglima Sudirman, Rabu 10/11/2021. Acara ini dihadiri oleh HNSI Tuban, Camat Kota Tuban, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Lurah Sidomulyo, Lurah Karangsari dan Lurah Kingking.
Dalam sambutan ketua FGPB, Ali Rahmad mengatakan visi dan misi dari FGPB adalah menggali potensi pemuda di daerah pesisir untuk kepentingan gak dan kewajiban masyarakat nelayan untuk di tingkatkan. FGPB akan bersinergi dengan instansi terkait (Dinas Perikanan), HNSI Tuban dan Pokmaswas Tuban.
“Kita mencoba berperan aktif di program-program perintah untuk mensinergikan di bidang lingkungan, sosial kemasyarakatan dalam hal SDM di lingkungan Sidomulyo, Kingking, Karangsari dan kecamatan yg lain” ujar Ali Rahmad.
Lanjutnya, setelah terbentuknya forum ini kita punya agenda jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Langka awal dari forum yaitu mensosialisasikan, konsultasi sama Dinas Perikanan Tuban dan membantu pendataan nelayan yang belum didata.
Jangka pendek kita mengkomunikasikan dengan Dinas Pariwisata Tuban untuk sedekah laut di kecamatan Kota Tuban untuk dijadikan agenda tahunan di kota Tuban. Harapan kami bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Sidomulyo, Karangsari dan Kingking, pungkasnya.
Ditempat yang sama sambutan dari Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Umi Khulsum, A.Pi mengatakan dengan turunnya UU no 23 tahun 2014, banyak sekali kewenangan Kabupaten yang di limpahkan ke Provinsi. Kami sering menerima usulan pengajuan untuk perlindungan perahu dari para nelayan Tuban. Ini agak sulit karena kewenangan 0 meter dari pantai ke utara itu kewenangan Provinsi. Kami mengajukan usulan para nelayan ke Provinsi.
“Disisi lain banyak nya nelayan musiman di bulan-bulan tertentu. Nelayan musiman ini berasal dari daerah selatan yang ikut ” Miyang” (Melaut) sampai 7 bulan. Dengan aturan yang ada mereka itu dikatakan Nelayan karena lebih dari 6 bulan mencari nafkah sebagai “belah” (ABK) di juragan perahu. Nelayan musiman ini juga berhak dikatan nelayan” ujar Umi Khulsum, A.Pi.
Kalau dulu didata secara manual ada 10 ribu nelayan di kabupaten Tuban. Sekarang di jaman digital maka kartu nelayan ini bisa digunakan sebagai kartu ATM. Dinas Perikanan dan penyuluh Perikanan menginput data di kirim ke KKP untuk mencetak kartu Kusuka yang bekerja sama dengan bank BNI, pungkasnya.
Sedangkan Camat kota Tuban, Drs. R. Moch. Dani Ramdhani mengatakan sebenarnya sudah lama saya ingin berinteraksi sama nelayan di kota Tuban. Menurut data kami yang ada, profesi nelayan di kecamatan Tuban itu sebesar 8% dari jumlah penduduk kota Tuban.
“Kalau FGPB maupun HNSI Tuban ada acara dari nelayan kabari saya, Insya Allah kami akan datang. Supaya bisa mengenal sama para nelayan di kota Tuban” ujar Drs. R. Moch. Dani Ramdhani.
Lanjutnya, saya baru tau kalau nelayan itu punya KTP nya yaitu eKartu Nalayan. eKartu Nelayan itu banyak manfaatnya untuk salah satu syarat harus punya kartu Nelayan untuk mengurus asuransi, mengurus PAS perahu.
Alhamdulillah ada beberapa orang dari warga nelayan yang punya kepedulian yang tinggi untuk membentuk “forum” ini untuk memediasi dan memfasilitasi nelayan kita untuk mencukupi kebutuhan, pungkasnya. (jati)
Tinggalkan Balasan