Malaka – Anggota DPRD Kabupaten Malaka dari Fraksi Gerindra melakukan tindakan keji terhadap wartawan deliknews.com Dami Atok, Senin (15/11) kemarin.

Peristiwa itu, membuat wartawan deliknews.com mengalami trauma, lantaran dimarah-marahi dan ditendang oleh anggota DPRD bernama Benny Chandrawinata.

“Saya sempat ditendang oleh oknum DPRD BC dan disaksikan Jemi asal partai Golkar, Ronaldo, asal partai PDIP, kemudian 1 orang pagawai dari dinas kesehatan. Dan pada saat kejadian oknum BC mempersoalkan berita jalan alternarif sungai kali Benenai yang dimuat dalam media deliknews beberapa bulan lalu,” kata  Dami Atok.

Menurut wartawan Deliknews, BC menjelaskan bahwa untuk pekerjaan jalan alternatif sungai kali Benenai itu bukan dirinya yang kerja melainkan dari pihak dinas PUPR hanya sewa alat berat berupa eksavator dengan nada marah-marah di samping gedung DPRD Malaka.

“Pada saat kamu lalukan pertanyaan itu saya belum bisa menjawab. Sebab pada saat itu, belum ada sistem kontrak kerja sama dalam pekerjaan itu. Dan penyewaan alat dari dinas PUPR itu apakah Sewa harian atau seperti apa? saya juga belum tau. Jadi saya belum bisa menjawab kata oknum BC saat itu dan saya hanya diam,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun, Dewan BC mengatakan bahwa saat wartawan tanya sampai 10 pertanyaan, BC kembali bertanya bahwa apakah kamu polisi? Dan Dewan tidak kerja proyek dan tidak urus proyek. Dengan bernada kasar terhadap wartawan.

Lanjutnya, pekerjaan jalan alternatif bukan saya. Akan tetapi pihak dinas PUPR menyewa alat berat untuk melakukan pekerja jalan alternatif. Dan pembayaran alat berat itu, hitung perhari Rp.2.500.000 saat menjelaskan kepada wartawan tersebut.

Setelah Dewan BC tidak lagi bernada kasar, lalu wartawan mendekatinya. Lantas, Dewan BC mengatakan ini di luar profesi selaku wartawan dan DPRD tetapi perselisihan ini sebagai adik dan kakak,” ucap BC pada Wartawan.

“Memang saya harus ajukan pertanyaan itu untuk mencari pembenaran dalam berita. Soalnya sesuai dengan hasil wawancara dilapangan alat berat yang kerja itu milik BC,” ungkap DA

Wartawan deliknews DA mengatakan, sikap dan tindakan arogan yang dilakukan oleh oknum dewan terhadap wartawan itu seolah-olah melarang wartawan untuk tidak boleh meliput atau memuat berita yang namanya disebut oleh masyarakat.

“Selain itu, sikap dan tindakan yang di ambil oleh Dewan itu, supaya apa yang terkait dengan anggota dewan tidak boleh ditanyakan oleh wartawan,” pungkasnya.