Karangasem, Deliknews – Dugaan permainan Cashback untuk sopir Truk dan Tronton agar armada kapal mendapatkan penumpang mencuat di Pelabuhan Padang Bai. Alhasil kejadian ini diduga bisa berimbas terhadap persaingan tidak sehat antara perusahaan Kapal Feri yang satu dengan lain.
Bahkan guna menarik pelanggan disinyalir anggota security dari perusahaan Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) sampai berpakaian preman mencari truk hendak melakukan penyebrangan ke Lombok di bilangan jalan Gatot Subroto Denpasar sampai dengan Rest Area Yeh Malet Manggis Karangasem.
“Saya bawa mobil truk sedang (TS) dikasi cash back Rp 200 ribu. Jika truk berat (TB) itu dapat Rp 400 ribu dan untuk tronton sampai Rp 500 ribu,” terang sumber seorang sopir saat ditemui wartawan sedang parkir menunggu kapal berangkat dekat Pelabuhan Padang Bai di Karangasem, Selasa (14/06/2022)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Informasi dapat digali, modus permainan diduga melibatkan pejabat ASDP ini sudah berjalan lebih dari setahun. Dimana mereka memberhentikan sopir truk menawarkan cashback atau bonus uang makan sopir jika mau menunggu keberangkatan kapal yang memberikan cashback. Sedangkan tiket tetap mereka bayar.
Selain menimbulkan persaingan tidak sehat, bahayanya lagi bisa berimbas terhadap kelancaran lalu lintas di jalan raya. Namun anehnya, keadaan ini terkesan dibiarkan aparat kepolisian.
Salah satu pemilik perusahan Kapal Fery yang beroperasi di Pelabuhan Padang Bai tidak menampik keberadaan permainan Cashback diberikan kepada para sopir-sopir truk.
Pihaknya beralasan kegiatan tersebut dilakukan di luar areal Pelabuhan Padang Bai. “Ya, keberatan sih. Tapi itu kan dilakukan di luar areal Pelabuhan Padang Bai,” ungkap sumber salah satu perusahan Fery tidak ingin disebut namanya.
Sementara itu dikonfirmasi wartawan secara terpisah Manager ASDP Padang Bai Nikson Ambarita mengatakan, bahwa hal itu memang benar terjadi dilakukan dan tidak menabrak aturan yang ada. Ia juga menjelaskan, bahwa semua perusahan Kapal Fery diberlakukan sama.
“Memang benar, ibaratnya itu sebuah promosi, dan kami juga tidak memaksakan kehendak. Mereka mau silahkan, tidak juga tidak apa-apa. Karena menurut saya tidak ada aturan yang ditabrak,” pungkas Nikson Ambarita.[ dn ]