Makassar,Deliknews
Pembangunan rumah ibadah di beberapa tempat menyisahkan kendala dan biasanya faktor keuangan menjadi kendala sehingga kelanjutan pembangunan rumah ibadah tersebut tersendat
seperti yang terjadi pada pembangunan Masjid SMPN 8 Makassar dimana progres waktunya sudah lebih setahun belum juga rampung mungkin itulah yang menyebabkan oknum Kepala sekolah mengambil inisiatif untuk menarik “sumbangan” ke siswa/siswi untuk kelanjutan pembangunan Masjid
Informasi yang betkembang menyebutkan ,” bahwa siswa yang di terima lewat jalur off line di duga kuat menyalurkan sumbangan atas nama rumah ibadah SMPN 8 Makassar dengan nilai yang sudah di tentukan jumlahnya di duga capai jutaan rupiah dan diserahkan ke salah satu staf tata usaha yang di ketahui bernama Patahuddin ungkap sumber
Ditempat terpisah Lembaga LP3N melalui salah satu anggotanya RH Idris menyayangkan kinerja Kepala Sekolah SMPN 8 Makassar dengan cara meminta sumbangan aras nama rumah ibadah
Menurutnya,” segala bentuk sumbangan di sekolah tidak di benarkan apalagi kalau di tentukan nilainya dan tampa pertemuan dengan orang tua siswa itu sama dengan pemerasan.terkecuali sambung RH Idris ,” kalau sudah ada pertemuan dengan komite sekolah ataupun paguyuban bersama orang tua siswa dan di pertemuan itu ada kesepakatan untuk menyumbang itu boleh boleh saja dengan catatan nilainya tidak boleh di tentukan lanjutnya lagi,” biasanya itu pembangunan rumah ibadah di sekolah para alummni yang menyiapkan anggarannya bukan di bebankan ke siswa paparnya
Sementara Kepala sekolah SMPN 8 Makassar Ruslan berupaya untuk di temui belum berhadil sampai berita ini di tayangkan bahkan sampai dengan konfirmasi tertulis yang di kirim bulan lalu belum juga di jawab. (TIM)