Malaka, NTT, deliknews-Sehari setelah upacara pemberkatan Rumah Jabatan Bupati Malaka sesuai tata cara Agama Katolik, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH bersama keluarga melakukan ritual adat Hasai Ai Kroek di rumah jabatan itu didampingi para tetua dan pemangku adat Suku Marilia, Desa Bakiruk, Malaka Tengah, Jumat, 23 Desember 2022.

Hasai Ai Kroek itu secara filosofi artinya mengeluarkan segala bentuk marabahaya, kejahatan dan keburukan sehingga ketika penghuhinya masuk ke rumah baru, tidak menemukan rintangan atau halangan bahkan gangguan.

Ketika ditanya, mengapa memilih tanggal 23 Desember, Bupati Simon Nahak mengungkapkan filosofi angka 23 artinya kembali ke akar.

“Segala sesuatu yang kita lakukan harus berurat dan berakar. Akar kita adalah budaya, sehingga harus menjadi pedoman dan penuntun hidup kita,” kata Bupati SN.

Bahkan Bupati Malaka yang berprofesi lawyer ini menambahkan, segala ritual budaya senantiasa mengingatkan kita akan asal usul.

“Makanya saya senantiasa menjunjung tinggi adat istiadat. Apalagi saya dan keluarga adalah anak asli daerah dengan segala kelebihan dan kekurangan. Saya sering sampaikan di mana-mana, bahwa kita adalah pemilik daerah ini,” tandasnya.

Sementara menyinggung adat istiadat pun, Dosen Hukum Universitas Warmadewa Bali ini mengemukakan jikalau program Sakti yang diusungnya bersama Wakil Bupati Kim Taolin adalah buah dari refleksi dan permenungan.

“Sekali lagi, adat harus dijunjung tinggi dan itu semua ada dalam program kerja yang kami lakukan bersama masyarakat Malaka,” ujarnya.

Acara ritual adat Hasai Ai Kroek diawali dari Rumah Adat Marilia kemudian dilanjutkan permohonan kepada leluhur dan sembelih hewan dannl perecikan dengan air. Selanjutnya Rumah Jabatan Bupati Malaka siap ditempati. (HK/Dami Atok)