Surabaya – Komite Olahraga Nasional (KONI) Jawa Timur,rupanya minim anggaran. Padahal KONI mengurus 65 cabang olahraga.

Minimnya anggaran ini membuat Dewan Penasehat Pengurus Besar Ju Jitsu Indonesia (PBJI) Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong Pemprov Jatim untuk meningkatkan anggaran.

“Anggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi Jatim sungguh memprihatinkan karena dikurangi hingga menjadi Rp 55 Miliar untuk 65 cabor”Kata BHS disela kejuaraan Provinsi Ju Jitsu di GOR Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Rabu (15/3/2023).

Padahal, kata anggota DPR-RI periode 2014-2019 ini, di daerah lain seperti Jakarta yang dia hanya selisih 1 perak itu anggarannya 5 kali bahkan 6 kali lipat daripada anggaran di Jawa Timur.

“Sedangkan Bekasi mendapatkan 53 miliar terpaut 2 miliar, apa prestasinya Bekasi terhadap nasional dibanding dengan Jawa Timur. Jadi ini terus terang saya keras menyuarakan ini dan saya mohon ada perhatian dari Jawa Timur dan kita akan ikut desak dari teman-teman yang ada di Komisi 9 (DPR RI) untuk lebih perhatian,” sambungnya.

BHS menilai seharusnya Pemprov Jatim tancap gas untuk meraih prestasi olahraga melalui atlet Jawa Timur pasca pandemi Covid-19 dengan menaikkan anggaran dan memberikan bonus pada atlet berprestasi. Untuk itu dia meminta agar Gubernur dan Wagub Jatim memperhatikan hal ini.

“Kita tertinggal dalam pembinaan olahraga, sekarang Covid sudah tidak ada ini kesempatan kita untuk kita mengejar apalagi ibu Gubernur mengatakan bahwa Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) ayo kita tingkatkan jadi satu tahun sekali. Kenapa anggaran Jawa Timurnya yang jelas-jelas setelah Porprov ini tersaring pasti mereka akan melakukan puslatda, puslatda ini harus kuat,” tegas Pria yang juga menjabat CEO PT. Dharma Lautan Utama tersebut yang didampingi Ketua KONI Jatim M Nabil.