Denpasar – Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Universitas mahasaraswati Denpasar yang terdiri dari dosen dan mahasiswa yang berperan sebagai tutor sebaya bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Bali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Yayasan Pendidikan Dria Raba yang berlokasi di Kota Denpasar, Minggu (27/8/23).
Kegiatan pengabdian tersebut mengusung tema“Optimalisasi Peran Kader Sebaya dalam Healthy and Clean Living Behavior Remaja Penyandang DisabilitasSensorik Netra Di Yayasan Pendidikan Dria Raba.”
apt. Rr. Asih Juanita, S.Farm., M.Farm., selaku ketua pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan mengoptimalisasi peran kader sebaya sehingga komunikasi dengan remaja penyandang disabilitas sensorik netra terjalin lebih baik.
“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran penyandang disabilitas sensorik netra akan kesehatan fisik dan seksual mulai dari mengonsumsi makanan sehat; tidak merokok dan tidak mengonsumsi Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA); menjaga higienitas organ reproduksi saat menstruasi dan mengatasi anemia saat menstruasi dengan tablet tambah darah,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan untuk kedepannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar akan selalu berkelanjutan demi meningkatkan pengetahuan dan kemandirian penyandang disabilitas sensorik netra dalam bidang kesehatan dengan berbagai metode edukasi.
Kepala Panti Guna Dria Raba, Yayasan Pendidikan Dria Raba Denpasar, Made Suyasa dalam sambutannya mengaku sangat mendukung setiap program yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
“Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kemandirian remaja penyandang disabilitas sensorik netra, terutama dalam bidang kesehatan mereka mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat” tutur Bapak Made Suyasa dalam sambutannya.
Selain itu, Ketua Yayasan Pendidikan Dria-Raba, Ir. Ida Ayu Pradnyani Manthara, juga menyampaikan bahwa para penyandang disabilitas sensorik netra memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan dan informasi. Ia juga berharap agar kegiatan edukasi seperti ini agar tetap dilaksanakan secara berkelanjutan dengan topik kesehatan yang lainnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan menggunakan metode Small Group Discussion(SGD) dan pemberian edukasi kepada remaja penyandang disabilitas sensorik netra dilakukan melalui tutor sebaya. Tutor sebaya sebelumnya yang telah mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh dosen Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Pelaksanaan diskusi dalam kelompok kecil oleh tutor sebaya dilakukan di bawah supervisi dosen pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Untuk memastikan keberhasilan kegiatan ini dilakukan pre-test dan post-test bagi penyandang disabilitas sensorik netra yang didampingi oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Tinggalkan Balasan