Sidoarjo – Founder BHS Peduli, kembali turun ke masyarakat. Kali ini, ia turun di wilayah Desa Bluru Kidul Sidoarjo. Dalam kunjungannya, BHS panggilan akrabnya menyempatkan melihat kondisi Nelayan.
Anggota DPR-RI periode 2014-2019 ini pun di waduli para nelayan, lantaran dipersulit membeli BBM subsidi jenis solar, yang harus melalui aplikasi seluler.
“kebijakan yang dikeluarkan pemerintah semestinya harus disesuaikan dengan kriteria penerima manfaat. Banyak para nelayan mengeluhkan pembelian solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang harus menggunakan aplikasi/ barcode” Kata BHS
Dikatakan BHS, masih sebagian besar nelayan buta huruf, hingga tak memiliki gawai untuk mengakses aplikasi dengan pembelian solar subsidi menggunakan barcode seperti ini dapat memiliki dampak pada nelayan dan mata pencaharian mereka.
“Ini pentingnya pemerintah memahami kriteria penerima manfaat sebelum menerapkan kebijakan. Meski di era saat ini ia menyebut masih banyak juga masyarakat yang belum terbiasa dengan penggunaan teknologi seperti bagi para nelayan yang tinggal di daerah pesisir” Imbuh BHS.
Menurutnya kebijakan yang kurang efektif diterapkan dapat menghambat penyerapan subsidi solar bagi para nelayan.
“Dan problem berikutnya terkait kuota solar subsidi yang seharusnya 60 liter perhari dikurangi menjadi 20 liter perhari, ini harus benar-benar perlu perbaikan,” Tegasnya.
Tinggalkan Balasan