Pasaman, – Kawasan Wisata Equator Bonjol, yang seharusnya menjadi kebanggaan Kabupaten Pasaman, masih terperangkap dalam keadaan memprihatinkan. Meskipun dianggarkan sebesar Rp2,1 miliar pada tahun 2022 untuk pembangunan, kondisinya masih jauh dari harapan.
Fasilitas penting seperti bola equator / bola dunia dan jembatan gerbang jalur khatulistiwa terlantar, berlumut, berumput, dan bersampah.
Sementara gedung Tourist Information Center yang seharusnya menjadi pusat informasi bagi wisatawan masih tergembok dan belum dimanfaatkan. Pertanyaan muncul mengenai perencanaan awal yang menghabiskan dana besar, namun belum menghasilkan manfaat yang sesuai.
Penduduk setempat juga menyuarakan kekhawatiran terlantarnya fasilitas penting bola equator / bola dunia dan atap jembatan perlintasan gerbang “Anda Melintas Khatulistiwa”, bahkan kebersihan area sekitar Tourist Information Center tetap menjadi masalah serius.
Tidak hanya itu, pengakuan warga setempat wisatawan, baik lokal maupun turis, mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kondisi bola equator yang kotor dan tak terawat. Hal ini menyebabkan mereka lebih memilih berfoto di gerbang perlintasan “Anda Melintas Khatulistiwa” Bank BRI daripada di dekat simbol equator yang seharusnya menarik perhatian.
Menurut salah seorang warga yang tidak disebutkan namanya, pembangunan kawasan wisata Equator tahun 2022 belum memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah pengunjung, karena masih banyak fasilitas lain yang seharusnya lebih prioritas, namun belum diperbaiki.
Plt Bupati Pasaman, Sabar AS, dikonfirmasi mengarahkan untuk konfirmasi kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan Pasaman, Ade Harlien serta Kepala Bappeda Pemkab Pasaman, Choiri Batubara.
“Hub Ka Bappeda dan KadisParPoraBud”, kata Sabar AS, Kamis (23/11/23).
Ade Harlien menyatakan bahwa ada rencana untuk melakukan rehab kawasan ini pada tahun 2024, dengan fokus perbaikan pada bola equator yang sudah rusak parah. “Tidak mungkin dibiarkan seburuk itu, kata Bupati akan diperbaiki,” ujarnya.
Sementara Kepala Bappeda Pemkab Pasaman, Choiri Batubara mengatakan proses perencanaan untuk rehabilitasi bola dunia di kawasan equator saat ini sedang berlangsung dan direncanakan akan dimulai pada awal tahun 2024.
Tinggalkan Balasan