Jakarta – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mendadak mengungkapkan kekecewaanya terhadap Anies Baswedan yang menyerang Prabowo Subianto secara personal dalam debat Pilpres yang diselenggarakan KPU, Minggu (7/1) lalu.

Dalam debat yang bertemakan pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan luar negeri dan globalisasi Anies terlihat ambisius dan memaksa argumen dengan serangan personal terhadap Capres 02. Serangan itu menimbulkan kegeraman dari Bambang Haryo, Anggota DPR RI Partai Gerindra periode 2014-2019.

Dikatakan pemilik sapaan akrab BHS, bahwa dirinya yang pada waktu itu sebagai Anggota DPR-RI Fraksi Gerindra pernah berkorban untuk memenangkan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

“Jadi seluruh anggota DPR RI Fraksi Gerindra di 2014-2019 yang berjumlah 73 orang saat itu diperintahkan Pak Prabowo Subianto untuk mengumpulkan dana sumbangan pemenangan Anies – Sandi minimal Rp1 miliar rupiah per anggota DPR RI,” kata BHS, Selasa malam (9/1).

“Untuk BHS sendiri yang saat itu duduk di Komisi V DPR RI ikut berpartisipasi memberikan sumbangan pribadi Rp3 miliar rupiah dan itu ikhlas untuk kemenangan Pak Anies pada waktu itu, tetapi saya sangat kecewa melihat debat capres, dimana Anies lebih banyak menyerang personal Pak Prabowo Subianto disaat debat publik. “Ungkapnya

Bahkan, ungkap BHS seluruh anggota DPR RI di minta oleh Pak Prabowo Subianto untuk mengerahkan anggota dan relawannya minimal 100 relawan untuk mensosialisasikan tentang Anies – Sandi sekaligus membantu saksi kemenangan Anies – Sandi dengan anggaran dari masing masing anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra itu sendiri selama beberapa bulan dan saya juga bertugas saat itu sebagai juru kampanye mengirimkan relawan sekitar 300 relawan untuk kemenangan Anies – Sandi. Tegas Bambang Haryo

Menurut Dewan Penasihat TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur (Jatim) itu, Anies dalam berdebat sangat tidak beretika.

“Dan ternyata dalam debat yang harusnya adu gagasan dan data yang dikeluarkan, ternyata malah sentimen pribadi dan personal yg dilontakan oleh Anies, ini etikanya tidak bagus. Jadi benar kata Pak Prabowo, Anies tidak berhak untuk bicara etika. “Tutup BHS