Jakarta – Raja Charles III dikabarkan akan mulai dirawat di rumah sakit pekan depan untuk menjalani prosedur pengobatan pembesaran prostat yang diidapnya.

Diketahui, pembesaran prostat sangat umum terjadi pada pria lanjut usia. Terlebih Raja Charles III akan segera menginjak usia 75 tahun pada November tahun ini. Meski begitu, kondisi pemimpin kerajaan Inggris itu tidak berbahaya dan masih bisa diatasi.

“Sama seperti ribuan pria setiap tahunnya, raja mencari pengobatan untuk pembesaran prostatnya. Kondisi Yang Mulia (Raja Charles III) tidak berbahaya dan dia akan dibawa ke rumah sakit minggu depan untuk menjalani prosedur perbaikan,” ungkap pihak Istana Buckingham, yang disitat dari The Guardian, Rabu (18/1/2024).

“Pertemuan publik raja akan ditunda untuk masa pemulihan yang singkat,” imbuhnya.

Namun, apa itu kondisi pembesaran prostat yang dialami Raja Charless III? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Mayo Clinic.

Apa Itu Pembesaran Prostat?

Hiperplasia prostat jinak atau pembesaran prostat adalah masalah kesehatan yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Prostat adalah kelenjar kecil yang membantu membuat urine dan ditemukan tepat di bawah kandung kemih.

Prostat sering kali menjadi lebih besar seiring bertambahnya usia. Namun, kondisi ini bukan kanker dan biasanya tidak menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan.

Gejala Pembesaran Prostat
Gejala umum pembesaran prostat meliputi:
– Kebutuhan buang air kecil yang sering atau mendesak.
– Lebih sering buang air kecil pada malam hari.
– Mulai kesulitan buang air kecil.
– Aliran urine yang lemah atau aliran yang berhenti.
– Tidak bisa mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
– Darah dalam urine.

Penyebab Pembesaran Prostat
– Infeksi saluran kemih.
– Prostat yang meradang.
– Penyempitan uretra yaitu saluran yang membawa urine keluar dari tubuh.
– Bekas luka di leher kandung kemih akibat operasi sebelumnya.
– Batu kandung kemih atau ginjal.
– Masalah dengan saraf yang mengontrol kandung kemih.
– Kanker prostat atau kandung kemih.