Jakarta (deliknews.com) – Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi memprediksi komposisi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dominan diisi perwakilan partai politik (parpol) dibandingkan kalangan profesional. Alasannya, Prabowo-Gibran mengedepankan politik akomodatif untuk menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial.

“Prabowo cukup akomodatif untuk menciptakan stabilitas. Model kepemimpinan Prabowo adalah stabilitas dan untuk memastikan stabilitas, maka gesekan politik harus diminimalisasi. Salah satu cara mengantisipasi gesekan politik adalah mengakomodir kepentingan aktor politik terutama yang punya kursi dewan,” ujar ujar Arya saat diwawancara BTV via Zoom, Kamis (29/2/2024).

Konsekuensi politik akomodatif ini, kata Arya, maka kabinet bakal banyak diisi perwakilan partai politik. Selain partai politik pengusung Prabowo-Gibran, kata dia, jatah kursi menteri juga akan diberikan kepada partai yang akan bergabung, seperti Nasdem, PKB dan PPP.

“Konsekuensinya, komposisi kabinet dari parpol cukup besar. Bahkan jika itu profesional, harus punya kedekatan dengan Prabowo atau partai politik,” tandas dia.

Hanya saja, kata Arya, beberapa pos kementerian memang harus diisi oleh profesional, seperti menteri keuangan, menteri luar negeri, dan menteri pertahanan.

Dia juga yakin Prabowo akan memperhatikan kompetensi dari masing-masing menteri yang disodorkan partai politik atau dari kalangan profesional.

“Jadi, tidak ada dikotomi dari kalangan parpol atau nonparpol, tetapi apakah orang tersebut mampu mengembang platform seusai bidang, background pengalaman pendidikan. Kalau pun dia orang partai, paling tidak paham isu, paham program yang ada, platform kementerian atau lembaganya,” pungkas Arya.