Sidoarjo – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono memberikan perhatiannya terhadap kondisi Pertanian di Kabupaten Sidoarjo.
Kendati belum dilantik sebagai anggota DPR-RI periode 2024-2029. Caleg peraih suara terbanyak Dapil jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) itu, telah melakukan sejumlah terobosan penyelesaian pendangkalan sungai sepanjang 300 meter di Desa Simoketawang Kecamatan Wonoayu yang sejauh ini belum mendapat sentuhan Pemerintah.
Lewat kordinasi cepatnya, pemilik sapaan akrab BHS ini dapat membuat Petani di wilayah itu sumringah, lantaran berhasil menormalkan sungai yang dipenuhi tumpukan sampah dan tanaman liar serta mengkhawatirkan warga terhadap potensi banjir itu berjalan dengan sangat baik.
“Saya kira sungai ini yang jaga harus pemerintah, untuk perawatan harus melaksanakan. Beliau (Gapoktan,Red) bisa menjaga supaya tidak ada kotoran (sampah,Red) yang dibuang ke sungai,” kata BHS, Senin (8/4) lalu.
BHS berharap pemerintah tetap melakukan perawatan minimal satu tahun sekali agar sungai tidak buntu. Hal itu dilakukan agar alisan sungai tidak buntu dan airnya dapat dialiri ke kawasan pertanian.
Sementara itu, Muhammad Zainuddin, anggta Gapoktan Desa Simoketawang menyampaikan terima kasih kepada Bapak Petani Sidoarjo, Ir H Bambang Haryo Soekaratono (BHS) atas tuntasnya normalisasi afour Simoketawang. Sebelumnya kondisi sungai ini sepanjang 300 meter mengalami pendangkalan yang menyebabkan aliran air tidak lancar dan pemicu adanya hama tikus dan banjir.
Muhammad Zainuddin salah satu anggota Gapoktan Simoketawang mengatakan sebelumnya pendangkalan sungai afour ini dinilai kerap menjadi penyebab gagal panen. Akibat serangan hama tikus yang bersarang di gundukan tanah afur tersebut. Belum lagi saat musim hujan juga menjadi pemicu banjir bisa merusak tanaman petani.
“Kami merasa bersyukur sekali dengan keluhan yang kami sampaikan beberapa bulan yang lalu, ini responya cepat sekali terutama dari Bapak Bambang dan Pak Pri dan juga dinas terkait. Ini (normalisasi sungai,Red) jelas tidak mungkin kami lakukan dengan mayarakat petani sendirian. Kami Gapoktan dan belasan hektare sawah di area ini sekarang tak lagi khawatir banjir dan gagal panen,” ujar Zainuddin.
Tinggalkan Balasan