Nias Selatan, deliknews – Peselancar dari Jepang (JPN) Kana Nakashio dan Made Ariyana dari Bali (INA) berhasil meraih kemenangan dalam ajang Nias Pro Junior World Surf League (WSL) 2024 yang berlangsung di Teluk Lagundri, Desa Botohili Sorake Kecamatan Luahagundre Maniomolo Kabupaten Nias Selatan, Jum’at (15/6/2024).
Pada babak final kategori pria, pertarungan sengit terjadi antara para peselancar junior yang memiliki kemampuan setara, yakni juara Krui Pro Junior terbaru Bronson Meydi (INA), duo Bali Made Mahendra (INA) dan Made Ariyana (INA), serta ekspat Bali Rafael Castro (USA).
Kompetisi ini ditentukan siapa yang bisa melakukan tiga gerakan terbaik hingga 20 detik terakhir saat Made Ariyana memutuskan final dengan sebuah barrel ride.
Awalnya Rafael Castro (USA) memimpin, disusul oleh satu-satunya peselancar goofy footer di final, Made Ariyana (INA), yang gaya agresifnya menyerang lip dan sliding ekor pada putaran kedua membuatnya memimpin.
Namun, Made Mahendra (INA) dengan gaya forehand yang kuat dan aliran manuver yang halus mendapat skor tinggi dari juri dengan gelombang tertinggi 6,50 (dari 10), yang didukung oleh skor 4,80.
Sementara itu, Bronson Meydi (INA) yang baru saja memenangkan Krui Pro Junior, kesulitan menyelesaikan manuver-manuver radikalnya, sehingga ia berada di posisi keempat dengan gelombang tertinggi 5,67.
Saat sepertinya Made Mahendra akan menang dengan hanya 20 detik tersisa, Made Ariyana menangkap gelombang set ukuran sedang, meluncur, dan masuk ke barrel untuk keluar dengan skor 5,67, dan memenangkan kompetisi. Dengan kemenangan ini, Ariyana berada di puncak peringkat Pro Junior WSL Asia.
“Saya sangat beruntung menemukan barrel itu di akhir, Sepertinya kami semua mendapatkan skor rendah, jadi saya sangat gugup karena ada saat-saat tanpa gelombang. Saya senang bisa menemukan gelombang itu dan menang. Ini adalah kali pertama saya menang di sini, Seperti mimpi” tutur Made Aryana
Runner-up Made Mahendra tetap tersenyum, mengatakan, “Saya agak kecewa, tapi tetap senang bisa meraih posisi kedua. Ini pertama kali saya masuk final Pro Junior tahun ini, jadi cukup bagus. Tapi rencana saya tetap untuk menjadi nomor satu di akhir tahun”, ungkapnya.
Pada babak final kategori wanita, semua peserta berasal dari Jepang, Dengan juara Krui Pro Junior, Mirai Ikeda (JPN), runner-up Nias Pro Junior tahun lalu Cocona Kawase (JPN), runner-up Nias Pro Junior lainnya Sumomo Sato (JPN), dan pemenang Manokwari Pro Junior Kana Nakashio (JPN).
Dalam upaya terakhir dengan hanya satu setengah menit tersisa, Kana Nakashio meluncur dan melakukan bottom turn dalam sebelum menuju lip dan melakukan turn besar, kemudian mengirimkan semburan air pada putaran kedua, mendapatkan skor 6,77 dan memimpin dari Sumomo Sato (JPN) dengan total nilai heat 13,27 untuk memenangkan Pro Junior.
“Saya sangat senang mendapatkan kemenangan ini, Saya tahu ada jeda dalam gelombang, jadi saya harus menunggu dan hanya mengambil gelombang terbaik dan menunggu kesempatan saya. Pada gelombang pertama, saya mendapat skor bagus, jadi saya merasa selaras dengan gelombang. Saya hanya perlu menunggu kesempatan berikutnya dan Akhirnya, di akhir final, saya mendapatkan kesempatan saya, dan saya mendapat skor untuk menang”, ungkap Kana Nakashio.
Kana Nakashio pernah memenangkan Krui Pro Junior pada 2023, Manokwari Pro Junior di Indonesia pada 2023, dan meraih tempat ketiga di Krui Pro Junior terbaru, dan saat ini berada di posisi nomor satu dalam peringkat Pro Junior Regional WSL Asia.
Runner-up Sumomo Sato merasa kecewa tidak mendapatkan kemenangan, meskipun memegang skor gelombang tunggal tertinggi 7,00 (dari 10), tetapi tetap puas dengan hasilnya.
“Saya sedikit gugup di luar sana, jadi saya tidak menangkap gelombang terbaik. Kana adalah peselancar yang sangat baik, dia sangat kuat, jadi dia pantas menang. Ini adalah kontes yang sangat menyenangkan; saya sangat senang bisa sampai ke final”, ucap Sumomo Sato. (Sabar Duha)
Tinggalkan Balasan