Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini kembali menyatakan pada transportasi udara, biaya yang terbesar adalah jaminan risiko keselamatan dan standarisasi kenyamanan, yang mempengaruhi harga tiket.

“Jangan sampai harga keselamatan ini ditawar. Kalau terjadi kecelakaan, karena tekanan untuk menurunkan harga tiket, yang dilakukan pengusaha transportasi udara dengan menurunkan cost keselamatan, siapa yang mau bertanggung jawab,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, BHS mengatakan ada alternatif bagi masyarakat yang tidak mau menggunakan transportasi udara, yaitu angkutan laut dan angkutan darat.

“Alangkah baiknya jika pemerintah bisa mempertimbangkan harga BBM Solar atau Diesel yang diturunkan. Sejalan dengan meningkatkan kualitas transportasi darat dan laut. Jadi masyarakat bisa mendapat alternatif transportasi, karena tidak mau menggunakan pesawat, bisa menggunakan bus, kereta maupun kapal laut,” Tutupnya.