Malaka, NTT, deliknews – Menuju Pimilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malaka, 27 November 2024, warga lebih memilih pemimpinan yang mempunyai jiwa membangun.
Pemimpinan yang mempunyai jiwa pembangunan itu, tidak lain tidak bukan selain Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S. H., M. H, sebagai petahana yang berpasangan dengan Felix Bere Nahak, S. Pt, dengan tagline SN – FBN.
Dukungan warga terhadap paket SN – FBN, karena dinilai dari masa kepemimpinan SN selama 3,5 tahun telah merubah wajah Kota Kabupaten Malaka, serupa dengan Kabupaten lain yang sudah lama dimekarkannya. Ucap Elisabet Hoar Seran, salah Satu Warga, Kecamatan Weliman, di selah – selah deklarasi Akbar SN – FBN di Weleun, Selasa (27/8/2024)
” Saya dukung Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S. H., M. H, kerana walaupun baru memimpin Malaka, dalam 3,5 tahun, tetapi merubah wajah kota Kabupaten Malaka serupa dengan Kabupaten lain yang sudah lama dimekarkannya.
Perubahan wajah kota Kabupaten Malaka yang serupa dengan Kabupaten lain itu karena di pusat Kota memiliki lampu merah. Kemudian dimalam hari, sepanjang jalan diteragngi dengan lampu jalan.
Selain lampu merah dan lampu jalan, juga ada sebuah gedung merah – putih yang terlihat tampil megah di Kota Betun sebagai pusat Kota Kabupaten ,” kedatinya.
Lanjut Elisabet Hoar Seran, (” sering kita dengar cerita dari banyak orang bahwa Bupati Simon sudah membangun kantor Bupati,”red) dengan demikian, kalau kita tidak dukung Bupati Simon ( SN), itu sangat keliru sekali.
Sebab; pembangunan Kantor Bupati, tentunya digunakan oleh jabatan Bupati berikut dan para pejabat Kabupaten Malaka seutuhnya. Termasuk anak cucu kita dikemudian hari. Juga menjadi sebuah catatan sejarah.
Dimana Kabupaten Malaka, sudah terjadi 2 periode Bupati devetif, lantaran pada periode pertama tidak melakukan pembangunan bangun gedung kantor Bupati Bupati Malaka.
Pada hal, Kantor Bupati merupakan sarana- prasarana pemerintah yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pelayanan publik. Jadi, dukungan saya terhadap Bupati Simon untuk bisa menata Infrastruktur dan administrasi yang lebih baik lagi. Karena penataan Infrastruktur dengan administrasi hanya dengan 3,5 tahun, tentunya waktunya cukup. Sembarinya. (Dami Atok)
Tinggalkan Balasan