Malaka, NTT, deliknews – Politisi asal Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Maksimus Nahak.S. ip, menyeruhkan dengan pertanyaan pedas terhadap Bupati Malaka dan Inspektorat bersama Aparat Penegak Hukum untuk buka kembali laporan pertanggung jawaban beberapa Komoditas RPM, yakni, padi sawah, jagung, kacang, bawang merah, pisang, kambing dan itik.

Apakah Bupati Malaka, Inspektorat Kabupaten dan Aparat Penegak Hukum (APH) berani buka kembali lembaran pertanggung jawaban anggaran beberapa Komoditas RPM, seperti, padi sawah, jagung, kacang, bawang merah, pisang, kambing dan itik yang dilansir oleh media online Radar Malaka? Kendati Maksi Nahak, di rumahnya Minggu (8/9/2024)

” Sejau ini tidak pernah mendengar bahwa komoditas Revolusi Pertanian Malaka (RPM) terdapat beberapa komoditas. Seperti; Padi sawah, jagung, kacang, bawang merah, pisang, kambing dan itik.

Sedangkan beberapa komoditas RPM, yang dilansir media radar Malaka tersebut tidak pernah mendengarkan bahwa terealisasikan komoditas Padi sawah, jagung, pisang, kambing dan itik. Kalau bawang merah, memang kita tau dan dengar,” terang Maksi.

Lanjut Maksi; Beberapa komoditas RPM yang dilansir media Radar Malaka tersebut, apakah Bupati Malaka, Inspektorat sebagai auditor , DPRD selaku pengawas dan Aparat Penegak Hukum (APH) bersama Bupati Malaka, berani tidak untuk buka kembali lembaran pertanggung jawaban anggaran beberapa komoditas RPM mantan Bupati Malaka, periode 2016 – 2020?

” Jikalau dari Inspektorat sebagai auditor dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (ADPRD) Malaka, selaku pengawas dan Aparat Penegak Hukum (APH) bersama Bupati Malaka, tidak mampu untuk membuka kembali berkas bertanggung jawaban anggaran mantan Bupti itu, tentunya hasil dari lansiran media Radar Malaka,semakin kabur bagi kami selaku masyarakat,” Imbuh maksi.

Harapan Politisi Malaka, Maksi kepada pihak Inspektorat sebagai auditor dan DPRD Malaka selaku pengawas, agar melakukan pemeriksaan secara intens terhadap beberapa komoditas RPM yang sejauh tidak diketahui oleh publik dalam hal ini masyarakat Malaka seutuhnya. Tandasnya. (Dami Atok)